Mohon tunggu...
Muhammad Thoha
Muhammad Thoha Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin -

Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ukhuwah sebagai Pondasi Agama

29 Maret 2019   08:57 Diperbarui: 30 Maret 2019   09:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, mereka itu makhluk sosial yang mana harus hidup bersama dengan orang lain untuk saling membantu satu sama lain. Semua itu bukan ketergantungan terhadap orang lain, melainkan itu adalah fitrahnya manusia untuk hidup bersosial dengan orang lain. 

Perilaku semacam ini telah berlangsung dari zaman dahulu sampai zaman sekarang, buktinya kehidupan dunia terus berkembang, dan tetap terjaga eksistensinya berkat manusia yang mampu hidup bersama-sama, dan berdampingan satu sama lain tanpa melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang. 

Umumnya dalam sebuah agama, perilaku tersebut juga diajarkan dan diperintahkan untuk umatnya saling hidup bersama, dan berdampingan yakni yang bisa disebut dengan istilah persaudaraan antar umat. Khususnya dalam agama Islam yang sangat memperhatikan hal ini,agama Islam memerintahkan umatnya untuk menjadi saudara semuslim (ukhuwah),karena hal itu sangat banyak manfaatnya.

Apabila antar umat mampu menghidupkan rasa persaudaraan ini dalam agamanya, maka itu menjadi trobosanyang luar biasa dalam meningkatkan agama tersebut di mata dunia, karena tidakhanya akidah dalam menentukan hidupnya sebuah agama, tetapi nilai persaudaraan menjadi salah satu aspek untuk menentukan hidupnya agama tersebut.

Coba bayangkan apabila umat tidak mampu menumbuhkan rasa persaudaraan itu, maka setiap manusia akan bersikap acuh tak acuh terhadap yang lain, maka imbasnya akan tercemar terhadappenerapan akidah, kenapa begitu ? Karena munculnya sebuah akidah itu ditentukan oleh sikap manusia yang mampu menerima, dan percaya perkataan orang lain untuk mempercayai sebuah agama yang diungkapkannya.

Maka sikap persaudaraan ini tidak kalah penting untuk menghidupkan sebuah agama, dengan adanya rasa persaudaraan, maka kehidupan dalam beragama akan terasa lebih indah, dan sempurna, karena antar umat saling peduli satu sama lain, tanpa melihat apa background dari kehidupan orang lain.

Dalam hadis Rasulullah beliau bersabda "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal salingcinta, saling kasih dan saling sayang mereka, adalah seperti tubuh (yang satu). Apabila ada salah satu anggota tubuh yang terasa sakit, maka sekujur tubuh akan saling memanggil (untuk ikut merasakannya), dengan mengalami demam dan tidak dapat tidur." (HR. Muslim No. 2586).

Hadis Rasulullah tersebut sudah sangat mengambarkan betapa indahnya jika rasa persaudaraan ini terealisasikan dalam sebuah agama. Jika dibayangkan, maka ini akan menjadi sumber kekuatan, karena mereka akan bersatu menjadi sebuah yang padu, sehingga sangat sulit bagi orang-orang yang mempunyai niat untuk merusak sesuatu yang padu tersebut.

Maka kita sebagai umat beragama seyogianya harus mampu mempertahankan dan terus meningkatkan rasa persaudaraan ini, agar dikemudian hari akan menjadi pondasi yang sangat kuat,sehingga tidak ada yang mampu berobohkannya. Semuanya kembali lagi kepada kita bagaimana membawa sebuah agama tersebut di masa depan nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun