Mohon tunggu...
Riyan El Jameel
Riyan El Jameel Mohon Tunggu... wiraswasta -

cool, calm, confident

Selanjutnya

Tutup

Puisi

TEKANAN

20 Maret 2013   20:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu petang, seseorang itu tiba-tiba berkata;

"Aku tertekan. Dan makin tertekan ketika hendak keluar".

"Tak usah heran. Dan mestinya kita bisa keluar, sebab tekanan itu telah ada, bahkan sebelum kita dilahirkan. Bukankah kita adalah hasil pun korban dari tekanan-tekanan?" jawabku.

Lalu ia terdiam. Sesekali memutar-mutar bola matanya. Mengingat lupakan tentang tekanan-tekanan yang pernah ia alami, ia lakukan. Tak lama kemudian ia kembali berkata;

"Jika memang seperti itu, maka mestinya aku balik menekan, semakin mendalam. Agar aku benar-benar keluar" "Lakukan apa yang telah menjadi pilihan" jawabku singkat.

Menutup pembicaraan.

2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun