lambaikan tangan
tawarkan perubahan
- dan satu rupa benar-benar terlewatkan -
sementara aku hanya bergumam
"sudahlah, Riyan. barangkali saksofon itu kan datang
belakangan. bukan untuk kau perjualbelikan
sebab ia datang sebagai teman. dengan indah nada-
nada yang ia lahirkan, kelak"
Purwokerto, Desember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!