Bela negara adalah sebuah konsep tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok, atau seluruh komponen dari suatu negara. Secara fisik dapat diartikan sebagai usaha pertahanan dari segala bentuk AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan) terhadap eksistensi negara tersebut. Secara nonfisik, bela negara dapat diartikan sebagai peran aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, dan lain sebagainya. Dengan demikian bela negara menjadi wajib untuk setiap profesi apapun.
Selain itu kewajiban dalam bela negara juga terdapat dalam pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Artinya dalam melakukan bela negara seluruh warna negara wajib melakukannya baik secara fisik ataupun secara nonfisik, tidak terikat siapa orangnya apa jabatannya apa ras dan agamanya, semuanya wajib melakukan bela negara.
Penanaman kesadaran bela negara terhadap setiap warga negera terutama generasi milenial sebagai pewaris dan penerus kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting agar mampu mempertahankan negara mulai dari ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul dari dalam dan luar negeri. Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai negara dari seluruh kekuatan rakyat, mulai dari prajurit TNI, petani, pedagang kecil, nelayan, ulama, santri, dan elemen rakyat yang lain. Sejarah juga menunjukkan kepada kita semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata.
Ancaman yang sedang dan akan dihadapi oleh Bangsa Indonesia, mulai dari tantangan dalam mengelola kemajemukan, gelombang perdagangan bebas dan tekanan integrase ekonomi regional, hingga penguasaan akses sumber daya maritime, energi dan pangan, serta tantangan kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan. Para generasi milenial harus mampu menyelesaikan berbagai macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul dengan memperhatikan berbagai aspek dalam negeri, agar nantinya keputusan yang diambil bisa diterima oleh banyak orang serta sesuai dengan bangsa. Mengingat bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak wilayah yang dihuni oleh berbagai suku dan ras yang berbeda – beda.
Nilai – nilai dasar bela negara yang perlu ditanamkan yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan mempunyai kemampuan awal bela negara. Cinta tanah air adalah rasa yang mucul dari hati seseorang yang paling dalam.
Dengan tumbuhnya rasa inilah yang merupakan modal dasar kekuatan rela berkorban untuk menjaga, merawat, dan membangun bangsa dan negara untuk mencapai cita – cita bangsa. Kesadaran berbangsa dan bernegara adalah sesuatu pikiran yang timbul dikarenakan seseorang tersebut mengetahui dam memahami tentang konsep kebangsaan yang dianut oleh bangsa tersebut, dalam hal ini bangsa Indonesia. Dengan hal tersebut diharapkan muncul suatu sikap belanegara dengan menjunjung tinggi nilai – nilai persatuan dan kesatuan bangsa sehingga terciptalah suatu ketahanan nasional yang kuat dan kokoh yang dapat mengatasi dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman.
Keyakinan pancasila sebagai ideologi negara yang diyakini oleh warga negara terbukti masih ada hingga saat ini. Sejak diproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 pancasila sampai saat ini masih menjadi ideologi yang diyakini oleh warga negara, walaupun dalam perjalanannya sampai saat ini banyak peristiwa – peristiwa yang mengancam ideologi pancasila tersebut. Berkat keyakinan warga negara terhadap ideologi pancasila ancaman – ancaman tersebut dapat diatasi. Rela berkorban untuk bangsa dan negara menjadi bukti bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak mudah didapatkan, diperlukan sikap rela berkorban yang tulus tanpa pamrih. Kemerdekaan diperoleh karena perjuangan para pahlawan dalam membela bangasa Indonesia.
Dengan sikap rela berkorban, nantinya akan terwujud suatu pembangunan nasional secara mandiri. Mempunyai kemampuan awal bela negara, sesungguhnya setiap warga negara apapun profesinya dam dimanapun lingkungannya telah memiiliki kemampuan bela negara, mulai dari tindakan yang sederhana atau kecil sampai tindakan yang besar. Dalam hal ini sebagai milenial yang harus mengikuti perkembangan zaman dalam bidang iptek maupun bidang lainnya harus mampu menghadapi berbagai macam ancaham yang akan datang melalui perkembangan – perkembangan tersebut.
Sebagai pemuda penerus bangsa yang hidup dalam era milenial ini untuk melalukan sebuah sikap bela negara tidak hanya terbatas dengan mengikuti langsung secara fisik seperti menjadi TNI/Polri. Namun diera sekarang untuk melakukan sebuah sikap bela negara dapat diwujudkan dengan sikap – sikap yang sederhana. Hidup diera milenial dengan kemajuan teknologi yang cepat serta dengan adanya sosial media menjadikan sikap bela negara ini lebih luas.
Contohnya dalam bersosial media. Dalam bersosial media kita pasti disuguhkan banyak sekali berita – berita, dimana berita – berita tersebut semuanya tidak tentu benar atau tidak sesuai dengan fakta yang ada. Sebagai generasi milenial seharusnya kita memiliki sikap bela negara sehingga kita tahu mana yang benar dan salah serta mengetahui mana yang harus dibela dan mana yang harus tidak dibela. Karena dalam era sekarang informasi – informasi tidak benar mudah sekali disebarluaskan, apabila informasi tersebut ditelan mentah – mentah maka bisa saja negara ini akan mengalami perpecahan. Sebagai penutup, kita sebagai generasi muda harus memiliki nilai – nilai dasar bela negara agar saat mengikuti arus perkembangan zaman kita masih mengetahui siapa kita dan darimana kita berasal.
Sumber: Berbagai artikel.
