Mohon tunggu...
Rizka Amalia
Rizka Amalia Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa, semester 8, usia 21 tahun. Sekarang ngekost di Jatinangor, dan sedang belajar ngeblog. :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Insomnia atau Narkolepsi?

12 Mei 2010   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan tidur adalah hal yang sering banget ngeganggu kita (baca: mahasiswa kurang kerjaan -atau malah kebanyakan kerjaan?), terutama mahasiswa yang lagi sibuk ngerjain skripsi. Buat saya sendiri, gangguan tidur udah lama terjadi -terutama sejak saya kerajingan browsing dan nangkring di depan komputer. Ya, jauh sebelum saya mulai ngerjain skripsi, saya udah susah tidur. Saya bukan pengidap insomnia kronis, saya cuman nggak punya siklus tidur yang teratur. Entah apa yang saya kerjakan, saya suka nggak sadar kalau malam udah lewat dan hari udah  terlanjur pagi. Oke, secara nggak sadar saya begadang.  Sebaliknya, ketika saya tidur, saya susah sekali bangun. Dan parahnya, sekali saya tidur, saya membutuhkan lebih dari 8 jam! Pokoknya hidup saya nggak teratur banget deh! *mohon jangan ditiru* Makanya nggak heran, kalau ibu saya sering sekali mengatai saya "kelelawar" ketika mode begadang saya on, dan "kebo" ketika mode tidur saya on. Saya iri dengan orang yang siklus tidurnya teratur, tidur pukul sekian, dan bangun pukul sekian. Mereka bahkan sempat nonton  siraman rohani dan lari pagi! Oh maaii,  sebagian dari mereka juga punya siklus bab yang lancar *bah, nggak nyambung*, wekeke.. Karena itulah, saya kepikiran untuk ngebahas gangguan tidur di postingan kali ini. :P Tidur kadang jadi masalah buat sebagian orang. Ada orang yang gampang tidur (narkolepsi) tapi ada juga yang sulit tidur (insomnia). Nah, kamu termasuk yang mana?
Apa sih insomnia itu? Menurut National Sleep Foundation, insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur, walaupun sebenarnya kesempatan untuk tidur ada. Gejala tersebut biasanya diikuti dengan gangguan fungsional pada saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau ada permasalahan psikologis. Untuk menyembuhkannya ada yang menggunakan bantuan medis dengan minum obat tidur, atau dengan terapi psikologis yaitu dengan melakukan terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, pasien dituntun untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Jika anda menggunakan obat penenang sebaiknya diatur penggunaannya agar tidak menyebabkan ketergantungan. Insomnia sendiri terdiri  dari 3 macam, yaitu: transient insomnia (tidak bisa tidur hanya beberapa malam saja). Insomnia jangka pendek (susah tidur 2-4 minggu saja) biasanya diakibatkan oleh beberapa hal penting yang terjadi di kehidupan penderita misal stress. Terakhir adalah insomnia kronis (tidak bisa tidur hampir setiap malam) banyak penyebabnya misal gangguan ginjal, dan stress kronis.

Kalau orang yang terkena insomnia jadi susah tidur, sebaliknya, orang yang terkena narkolepsi malah terlalu gampang buat tidur *nah loh?  Apa sih narkolepsi itu? Narkolepsi adalah serangan tidur, hal ini mengakibatkan si penderita sulit banget buat mempertahankan keadaan sadar. Gejalanya adalah ngantuk berlebihan,  meskipun  udah tidur cukup pada malam hari. Penderita narkolepsi bisa mendadak jatuh tidur dimanapun dan dalam waktu kapanpun. Saat ini banyak orang yang nggak  sadar kalau mereka mengalami narkolepsi. Narkolepsi emang nggak mematikan,  namun dapat mengurangi kualitas hidup seseorang dan membahayakan penderita atau orang lain, apalagi jika tertidur ditempat yang salah (misalnya: lagi nyetir ketiduran atau lagi nyebrang ketiduran). Penderita narkolepsi biasanya dicap pemalas, tukang tidur, karena sering mengantuk dan kekurangan tenaga (seperti saya, wekeke). Pada penderita narkolepsi gelombang REM (Rapid Eye Movement atau tahap dimana kita bermimpi) seolah menyusup ke gelombang dasar, akibatnya kantuk menyerang terus dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar. Sampai saat ini obat-obatan yang ada hanya untuk pencegahan bukan untuk menyembuhkan. Jadi untuk membantu penderita narkolepsi, dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan. Hal ini untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tips agar dapat tidur dengan cukup dan nyenyak:


  • Biasakan mempunyai jam tidur yang sama (saya pernah mencoba 3 hari, dan itu berhasil! Biasanya kalau udah dibiasain selama 3 hari, tubuh mulai menyesuaikan diri)
  • Pastikan kamar tidur kamu gelap, nyaman dan sepi (kalau pengen tidur cepet, matikan lampu, supaya hormon melatonin dalam tubuh bekerja  maksimal dan memicu rasa kantuk. When it is dark, your body produces more melatonin, when it is light, the production of melatonin drops)
  • Menggunakan bantal, kasur dan guling yang nyaman untuk digunakan (kalau dingin, jangan lupa pake selimut)
  • Usahakan TV dan komputer berada di luar kamar tidur kamu (karena yang satu ini nggak memungkinkan bagi anak kost, tolong jangan keluarkan mereka dari kamar atau menyimpannya di kamar mandi. Jangan deh, serius. Err, terus gimana dong? Batasi aja penggunaan atau jam menonton tv kamu, selebihnya, kamu harus stay away dari dua benda itu *note-to-self)
  • Tidak mengkonsumsi kafein atau alkohol minimal 8 jam sebelum tidur (kecuali kalau kamu emang mau dan 'harus' begadang, you know laah..) >,<
  • Melakukan latihan ringan, dan berhenti minimal 3 jam sebelum tidur (push up, sit up, apapun itu. Denger-denger, latihan semacam ini bagus untuk mengecilkan perut yang buncit)


Jika kamu mengalami salah satu dari gangguan tidur tersebut, segeralah periksa ke dokter, agar dapat ditangani dengan baik. Karena sesuatu yang berlebihan akan berakibat buruk pada tubuh. Ya, termasuk tidur berlebihan. Oh ya, artikel ini nggak saya tulis sendiri, sumbernya dari sini. Kalau kamu banyak waktu luang  dan pengen tahu lebih banyak tentang narkolepsi, silahkan klik di sini, di sini, atau yang lebih lengkap lagi, klik aja di sini.

Oh ya, karena saya masih baru di Kompasiana, jadi maklum kalau tulisannya kurang bagus, hehehe. Mohon bantuannya ya.. Salam kenal.. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun