Pendahuluan
Sebagai mahasiswa baru di Universitas Airlangga, saya merasa beruntung dapat menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Di balik kebahagiaan ini, saya tidak dapat mengabaikan berbagai isu ekonomi yang tengah melanda masyarakat di Indonesia saat ini.
 Isu-isu ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk memori kolektif yang akan dikenang oleh generasi mendatang. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi yang emosional dan reflektif mengenai tema ini, serta menggali lebih dalam tentang dampak isu ekonomi terhadap masyarakat.
Memori Kolektif dan Isu Ekonomi
Pandemi COVID-19 menjadi salah satu momen yang paling berpengaruh dalam mengubah kehidupan banyak orang. Selama masa ini, saya menyaksikan betapa banyaknya keluarga di lingkungan sekitar saya yang kehilangan pekerjaan. Keluarga saya pun tidak luput dari dampak tersebut.Â
Ayah dan juga ibu saya yang bekerja di sektor swasta mengalami pemangkasan pendapatan yang cukup drastis. Momen-momen sulit ini menjadi bagian dari memori kolektif kami, di mana kami harus berjuang bersama untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam situasi tersebut, saya merasakan betapa rentannya kondisi ekonomi masyarakat. Di momen ini kesadaran saya akan pentingnya solidaritas sosial muncul dengan nyata. Banyak tetangga yang saling membantu, baik dalam bentuk materi maupun dukungan moral.Â
Hal ini mengajarkan saya bahwa di tengah krisis, kekuatan komunitas menjadi sangat penting. Kita juga perlu saling mendukung untuk menghadapi ketidakpastian yang ada. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kolaborasi dan empati adalah kunci untuk bertahan di masa yang sulit.
Refleksi terhadap Ketimpangan Ekonomi
Pengalaman tersebut mendorong saya untuk merenungkan tentang ketimpangan ekonomi yang ada di masyarakat. Saat saya melihat teman-teman di kampus, beberapa dari mereka datang dari latar belakang yang lebih mapan, sementara di sisi lain ada juga yang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam diri saya, "bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa menjembatani kesenjangan ini? Apakah pendidikan yang kita terima di universitas akan mampu membawa perubahan?"
Pendidikan memang sangatlah penting, tetapi kesadaran akan realitas sosial juga tidak kalah pentingnya. Kita perlu menjadi agent of change yang tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga berkontribusi pada komunitas.Â