Bila aku melintasi Jembatan Basirih, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, sebenarnya sudah dekat dengan Desa Wisata Kubah Basirih. Cukup menuruni jembatan lalu menuju ke arah Kubah Basirih yang merupakan makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim. Â Beliau adalah seorang ulama yang tentu makamnya menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat Kalsel serta luar Kalsel dan letak makam pun berada di desa wisata tersebut.
Lebar jalan  Desa Wisata Kubah Basirih sekitar 3 meteran, namun bisa dilintasi dua arah.  Akan tetapi agar dapat menjadi desa wisata ramah berkendara dengan kondisi jalan yang demikian tentunya dituntut kesabaran dan berhati-hati bagi sesama pengguna jalan. Apalagi yang menggunakan jalan tersebut adalah pengendara roda dua dan empat juga sepeda. Â
Desa Wisata Kubah Basirih berada di tepi Sungai Martapura, namun bila berkunjung ke desa tersebut tentunya tidak hanya dengan wisata susur sungai tapi juga darat. Â Lengkap kan ya, ada sungai juga daratan. Gazebo, toilet umum serta tempat parkir pun ada di desa tersebut dan disediakan khusus bagi pengunjung.
Juara harapan 1 bahkan diraih oleh Desa Wisata Kubah Basirih kategori Souvenir dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di akhir Oktober. Menurutku hal ini tentu menggenjot UMKM Kalimantan Selatan khususnya pada desa wisata untuk meningkatkan kualitas produk ekonomi kreatif lokal.
Menurutku mengenai desa wisata, sebaiknya aktivitas masyarakat termasuk warga desa terus berkesinambungan baik dalam pariwisata juga ekonomi kreatif lokal agar memberikan pemasukan baik bagi desa wisata dan warga khususnya serta melingkupi daerah plus nasional secara umum.
Bangunan-bangunan yang ada di desa wisata pun sebaiknya tetap 'hidup' dengan dijadikan sebagai wadah sumber informasi tentang desa wisata juga galeri souvenir khas desa tersebut sehingga pengunjung tertarik untuk mengunjunginya juga sekaligus berbelanja. Jangan lupa, sudah semestinya warga desa wisata, juga para pengunjung bersama-sama menjaga kebersihan desa. Â
Tentu sangat disayangkan bila desa wisata yang ada namun tidak mampu mempertahankan keberadaannya. Â Agar eksistensi desa wisata tetap terjaga tentunya kita semua sudah semestinya ikut pula mempertahankannya.
Adira Finance mendukung UMKM yang ingin berkembang & maju di tengah masyaraka. UMKM menggenjot kreativitasnya bersama Adira untuk memberikan kontribusi pada pariwisata dan ekonomi kreatif lokal. Â Festival Kreatif Lokal di desa wisata adalah wadah bagi UMKM untuk mengembangkan berbagai produknya, sehingga para wisatawan serta masyarakat yang berkunjung ke desa wisata pun bisa mendapatkan produk lokal made in UMKM tersebut. Tentunya semoga bangkitnya perekonomian Indonesia pun tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H