Mohon tunggu...
ThinkerBell .
ThinkerBell . Mohon Tunggu... -

30.percent.left@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Mengkudeta Tahta Allahku

8 Agustus 2013   00:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:31 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku bukanlah seseorang yang suci bahkan taatpun tidak, semua orang disekelilingku tahu itu. Aku hanya sedikit mengikuti apa yang agamaku ajarkan, berharap dengan yang sedikit itu aku bisa mendapatkan kehormatan yang Allah janjikan ..... kemuliaan, kehormatan, dan yang terutama surga beserta seluruh kenikmatannya. Hmmm ... Surga, ... kenikmatan, .... Itu sebabnya aku mau mengakuiMu sebagai Tuhan Allahku, entahlah kalau tidak ada surga .... dengan ketidakpuasan hidupku ini apa masi berharga Engkau untukku. Ahhh... berani berpikirpun tidak, " Pokoknya aku harus dapat surgamu Tuhan !!! ".

Memang aku bukan orang yang jahat dan buruk tapi aku rasa itu tidak cukup membuatku layak dihadapan si empunya surga, jangankan Tuhan... tetangga dan lingkunganku pun tak berpikiran aku layak, KARENA AKU BUKAN SIAPA - SIAPA. Mereka berpikir hanya orang - orang seperti kyai, ulama, pendeta, pastor yang menyerahkan hidup pada Tuhan saja yang paling mungkin mendapatkan surga.... Maka aku harus seperti mereka! Bahkan lebih!, "AKU AKAN MEMBUATMU MENCINTAIKU"

Kalau begitu aku akan pelajari semuanya, dari A-Z cara menyenangkanMU... cara mendapatkan surgaMU... hanya itu yang berarti bagiku. Aku akan menjalankan semua perintahMU... menjauhi laranganMU ... bahkan aku akan menjadi kepanjangan tanganMU ... aku akan menjadi pembelaMU.

Selang tahun berganti tahun aku mempelajari kitabMU Tuhan, aku merasa sudah cukup mengerti Engkau Allahku. Aku akan memenuhi janjiku.... Janji yang "aku yakini" janji yang berkenan di hadapanMU. Ya janji itu ! Aku akan menjadi pembelaMU! Aku akan menjadi kepanjangan tanganMU! Aku akan menghukum semua orang dan saudaraku yang tidak berkenan dihadapanMU, yang tidak sama seperti aku. Ya .... mereka tidak mengenal engkau seperti aku, tingkah mereka pasti menyakitiMU ... tidak seperti aku yang mengagungkanMU setiap waktu. Aku akan menghukum mereka yang menyakitimu, aku akan menghukum mereka yang tidak mau seperti aku! "MAKA ATAS NAMAMU LAH AKU AKAN MENGHUKUM MEREKA".

"Tuhan ... Tuhan Allahku.... Dimanakah Engkau? Ini aku ... Ini aku hambaMU yang layak!, yang membelaMU sepanjang waktu!, yang menghukum musuh-musuhMU!, ini aku! Aku yang menjadi kepanjangan tanganMU!, yang mengerjakan pekerjaanMU!, yang meyerukan namaMU!, yang membuat manusia menjadi takut akan namaMU!. Ini aku yang mengerjakan semua pekerjaanMU!

tuhan.... tuhan allahku .... mengapa engkau mendiamkan AKU? Mengapa engkau membuatKU menunggu di kursi mewah ini.... Kursi ini teramat mewah buatKU.... Teramat besar.... Teramat berkilau ... AKU tidak mau kursi ini .... Bukan ini yang AKU mau tuhan, AKU mau surgamu, AKU mau kau mencintaiKU. Sampai kapan AKU harus menunggumu di kursi ini ? sampai kapan ? Bukankan ini Tahtamu tuhan? .......... Mengapa AKU harus menunggumu disini sepanjang waktu ? di tahtamu!. Mengapa engkau lebih memilih turun dan mendekap mereka yang tidak layak untukmu ... mengapa lebih memilih menuntun mereka satu persatu ke Surgamu ?? Taukah engkau kaki mereka pincang karena AKU telah menghukum mereka atas namamu? Kenapa harus kau sendiri yang tuntun dan dekap mereka satu per satu masuk kedalam surgamu? Mereka itu tidak layak tuhan! Mereka hanya sujud,berseru-seru, berdoa saja, meminta apa saja padamu sepanjang waktu! "Tidak seperti AKU yang melakukan semua pekerjaanKU atas namamu!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun