Mohon tunggu...
Pras Pras
Pras Pras Mohon Tunggu... -

Think, Talk, and Act Consistently. Liars will always tell lies by telling something that they never sees by themself.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengadilan Pajak Adalah Tempatnya ‘Bermain' dan 'Nego' Pajak

1 April 2010   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:04 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pihak yang kebakaran jenggot ketika kasus MARKUS terungkap. Namun, yang paling mengejutkan, menurut pengakuan dari aktor MARKUS, ternyata Pengadilan Pajak adalah tempat untuk bermain-main, dan negosiasi besarnya pajak yang harus dibayar. Penelusuran lebih lanjut di situs resmi Sekretariat Pengadilan Pajak juga menyatakan bahwa memang ada hal-hal 'berbau amis" di Pengadilan Pajak. Di dalam situs dapat dilihat bahwa informasi penting publik mengenai Berkas-Berkas perkara, dan Hasil-Hasil putusan Pengadilan Pajak, tidak tersedia untuk publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai siapa-siapa saja yang berperkara, dan bagaimana hasilnya ? Tidaklah heran apabila ternyata, sejak terungkapnya kasus MARKUS baru-baru ini, diketahui bahwa ternyata negara telah kalah 80 % dalam kasus pajak. Situs yang seharusnya menjadi referensi resmi bagi  masyarakat yang notabene adalah pembayar pajak, malah secara sengaja menutup-nutupi informasi yang penting. Informasi-informasi milik publik yang seharusnya dibuka transparan, malah ditutup-tutupi, disamar-samarkan, dan bahkan disembunyikan. Tidak heran dengan adanya hal ini malah mendukung, dan menyuburkan praktik MARKUS Pajak.

Referensi: http://www.setpp.depkeu.go.id/ind/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun