Mohon tunggu...
Mawa Nahra
Mawa Nahra Mohon Tunggu... Penulis - Direktur di PT Minyak gas dan bumi Alias depot bensin eceran

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lukisan di Siloam Hospitals Manado: Sebuah Cerita Perihal Tafsir Mimpi

23 Januari 2023   23:50 Diperbarui: 23 Januari 2023   23:57 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Memasuki Siloam hospitals manado saya merasa seperti kembali pada masa lalu, lukisan bernuansa perkampungan yang terpampang di dinding-dinding rumah sakit mengingatkan saya kepada kampung sendiri dengan segala kegembiraan didalamnya, juga.Pertanyaan yang belum terjawab. 

Bagi saya, Nenek adalah satu dari sekian banyak kenangan dari kampung yang mesti diceritakan. Kehadiran nenek dimasa kecil saya bukan hanya menyisakan kebahagiaan tapi juga pertanyaan yang belum terjawab. 

Kenapa nenek begitu senang menafsirkan mimpi orang lain ? Sebegitu tertarikkah nenek dengan dunia mimpi ? Entahlah tapi yang saya lihat nenek begitu menikmati kepuasan batin setelah membantu orang lain menakwilkan mimpi mereka. 

Sejak dulu, saya tidak begitu tertarik dengan menafsirkan mimpi. Bagi saya mimpi hanya pelengkap tidur tanpa makna, iya hadir dalam bentuk yang abstrak, tidak nyata, dan sulit untuk dideskripsikan. Hingga suatu ketika Almarhumah nenek menafsirkan mimpi yang saya ceritakan. Awalnya saya tidak terlalu menghiraukan tapi seminggu setelah itu saya baru menyadari tafsir mimpi itu ada benarnya Setelah rentetan kejadian yang saya alami. 

Ditengah masyarakat peran sebagai penafsir mimpi sangat sedikit apalagi digenerasi hari ini, kalaupun banyak mungkin sebagai penafsir mimpi togel lengkap dengan buku tafsir mimpi bergambar. 

Rasa-rasanya para penafsir mimpi togel ini hampir mengalahkan Pakar psikoanalisis Sigmund Freud dalam menjelaskan mimpi dan mampu menyaingi pendapat teranyar teori neurobiologis yang menyebut bahwa mimpi merupakan ilusi otak, Canggih. 

Kehidupan dimasyarakat jika dicermati, masing-masing pribadi menjalankan peran mereka sesuai bidang yang dikuasai. Penafsir mimpi, dukun beranak, tabib desa, Ahli pengobatan tradisional, pengusir Suanggi(sebutan orang-orang penganut ilmu hitam) preman Abal-abal, hingga pemabuk kelas papan bawah. Peran-peran ini tentu telah melewati berbagai validasi ditengah masyarakat.

keahlian tertentu bahkan harus berdasarkan garis keturunan dan tidak boleh sembarang orang kecuali preman Abal-abal dan pemabuk kelas papan bawah. Nenek saya bisa jadi memainkan perannya sebagai penafsir mimpi ditengah masyarakat (Meski tidak berdasarkan garis keturunan). Walau hanya dilevel kampung, saya tertarik dengan kemampuan nenek dalam menakwilkan mimpi orang lain, sebab. bagi saya belajar menakwilkan mimpi orang lain punya tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Wallahu a'lam bish-shawab 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun