Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fokus pada Kekuatan Diri

16 April 2023   04:25 Diperbarui: 16 April 2023   04:50 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini sebuah kisah dari negeri China. Seorang pria muda yang telah belajar dengan keras untuk menjadi petarung kungfu terhebat, berpikir jika ia dapat menemukan titik kelemahan lawannya, maka ia akan dapat memukul dan mengalahkan lawannya dalam kompetisi apa pun.


Ia memerhatikan mereka dengan seksama dan memelajari kelemahan-kelemahan mereka sebelum bertanding dengan mereka. Tetapi setiap kali bertanding, ia kalah.


Dengan tertekan dan patah semangat ia menemui gurunya dan bertanya apa yang salah dengan strateginya. "Kelihatannya sangat masuk akal jika mencari peluang kelemahan lawan saya dan kemudian menggunakannya untuk mendapatkan kemenangan. Mengapa itu tidak berhasil?" tanyanya.


Gurunya menggambar garis di pasir dan berkata, "Pendekkanlah garis ini tanpa menyentuhnya atau menutupinya. Jika engkau dapat menemukan cara untuk melakukannya, engkau juga akan mengerti mengapa strategimu tidak berhasil."


Orang muda itu memperhatikan garis itu berjam-jam dan merasa mustahil melakukan apa yang diminta gurunya. Akhirnya ia menyerah. "Ini adalah salah satu teka-teki yang tidak ada jawabannya," protesnya.


"Tentu ada. Sekarang perhatikanlah dengan saksama," kata gurunya. Kemudian ia menggambar garis yang lebih panjang di pasir, di samping garis yang pertama. "Beginilah caranya. Tidakkah kau lihat garis yang pertama menjadi lebih pendek? Dan saya bahkan tidak menyentuhnya," jawab sang guru.

Moral cerita:
Jangan fokus pada hal-hal yang tak dapat kita ubah. Sebaliknya, perbesarlah kekuatan. Maka apa yang menurut kita adalah cacat dalam diri kita akan menjadi tidak penting dan tidak dilihat orang lain bahkan diri kita sendiri. Alih-alih berusaha menghilangkan kekurangan, tingkatkanlah kelebihan kita.


Seperti ujaran bijak berikut ini: Janganlah sibuk memerhatikan apa yang sudah dan belum dilakukan oleh orang lain. Mari kita perhatikan apa yang sudah dan belum dilakukan oleh diri sendiri.


Bagaimana menurut Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun