Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Nama

26 Maret 2023   20:03 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:07 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dia orangnya Bunda?" tanya Rahmad anakku yang paling bungsu. Jari telunjuknya menunjuk  kepada seseorang yang berada beberapa meter dari aku dan putra bungsuku.

Aku mengangguk. "Could you do it Jeffrey?" tanyaku pada lelaki bule asal negaranya Paman Sam itu.

"You give me the right price, I won't let you down," jawabnya sambil menghisap rokoknya.

Aku adalah seorang janda yang telah disia-siakan oleh seorang laki-laki yang memilih berbahagia dengan wanita lain. Kini saatnya untuk membayar semua sakit hati ini.

Aku,. Rahmad, serta Jeffrey seorang lelaki yang aku kenal dari grup FB pecinta serial killer sedang menikmati siang yang mendung di bulan Februari ini. Sudah lama aku menanti saat ini datang. Jeffrey bekerja dengan sangat baik. Ini adalah pertama dan terakhir kalinya Rahmad melihat ayah kandungnya dalam keadaan hidup.

"Dia mengakuimu sebagai anaknya, tapi tidak sejengkalpun dia bangga memilikimu," aku berbicara pada Rahmad. Aku hasud dia untuk membenci laki-laki yang membuatnya ada tapi memilih melupakan.

Rahmad terlihat merenung. Dia membuka bungkus rokok milik Jeffrey. "Well Jeff, I never know him in my life. I less care," ucapnya sambil menyalakan puntung rokok itu.

Terlihat lelaki itu berbahagia dengan keluarga kecilnya. Dia memiliki dua anak laki-laki. Ya, Allah masih menyanyangiku. Doa dan pintaku agar dia hanya memiliki anak perempuan dariku dikabulkanNya. 

"Do you prepare everything?" tanyaku pada Jeffrey yang kini tidak berhenti memotret kegiatan lelaki berusia 53 tahun itu.

"The same thing like Jeffrey Dahmer did? No big problemo. If he can do it, I can too." Jeffrey tetap fokus pada mantanku yang beberapa hari lagi akan draw his last breath. "You really hate him do you?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun