Masyarakat Lampung dihadapkan dengan 5 (lima) kandidat peserta pemilihan gubernur (pilgub) yang siap "adu suara" 9 April mendatang. Dari 5 pasangan cagub dan cawagub tersebut, pasangan Ridho Berbakhti yang nampak paling diharapkan masyarakat Lampung untuk menjadi gubernur selanjutnya- Survei Rakata, Ridho paling unggul memperoleh suara 33,15%.
Pandji Wibisana (34) warga Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, dia berharap Gubernur Lampung berikutnya adalah tokoh muda yang gigih, mempunyai strategi rencana pembangunan yang bagus, dan tidak korupsi. Beberapa kriteria itu hanya ada pada pasangan nomor urut dua Ridho Ficardo -Bakthiar Basri, yang diusung dari Partai Demokrat, PKS, dan beberapa partai lain.
Dari figur yang ada, menurutnya hanya ridho yang dinilai bersih memimpin Lampung kedepannya-karena belum pernah di birokrasi dan memiliki karakter kepemimimpinan yang kuat. "Kalau pemimpin Lampung terpilih nantinya Ridho-Baktiar yang dekat dengan masyarakat, pasti akan terjadi perubahan dan kemajuan di bumi Lampung. Saya yakin itu," ujar Pandji di lokasi, Kamis (13/3).
Dia menjelaskan, beberapa pasangan calon mengunjungi masyarakat, khusunya warga Pringsewu hanya untuk kampanye dan mencari simpati warga agar dipilih. Bila menang, janji-janji yang dilontarkan hanya menjadi angin lalu yang tidak bisa dimintai pertanggungjawabannya."Kalau ridho terpilih, kita percayai dia bisa bertanggungjawab dan memajukan Lampung. Rekam jejaknya bagus. Belum jadi saja, sudah banyak yang dilakukan dan mau berbagi. Dia juga pernah berkomitmen dengan warga disini untuk tidak korupsi dan tidak mau menerima gaji nantinya," imbuh pengusaha makanan tersebut.
Sementara, Nur Fatimah (40) ibu dengan 2 anak menuturkan hal serupa. Menurutnya, masalah warga yang kompleks, seperti buruknya infrastruktur jalan, pengangguran, masalah pertanian, hanya dapat diselesaikan oleh pemimpin yang memiliki strategis konkrit dan berani menyelesaikan masalah."Saya pesisis ada perbaikan di Lampung kalo bukan pak ridho yang jadi. Pejabat Lampung sekarang banyak yang hanya berpikir kepentingan pribadi daripada kepentinan rakyat. Warga butuh pemimpin muda yang mampu, cerdas, dan belum pernah ada di birokrasi," tegasnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H