Mohon tunggu...
Athifah Hasnamahirah
Athifah Hasnamahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Hai! it's me thifa:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hustle Culture atau Toxic Productivity: Apa sih Bedanya?

3 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 3 Januari 2023   23:45 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kalian tentang hustle culture atau toxic productivity? Kalau belum yuk, simak informasinya di bawah ini!

Hustle culture merupakan gaya hidup seseorang yang terus bekerja dan hanya beristirahat dengan waktu yang singkat. Hal ini dilakukan karena mereka percaya bahwa dengan bekerja secara non stop, maka akan membuat dirinya sukses. Nama sederhana dari hustle culture itu sendiri adalah workaholism. Sedangkan, mereka yang menerapkan gaya hidup ini disebut dengan istilah "workaholic".  Dengan bekerja terus menerus tentu hal ini secara tidak lansung membuat banyak orang mengalami stres yang berkepanjangan dan akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Beberapa ciri dari hustle culture adalah mereka akan merasa bersalah apabila waktunya diisi dengan refreshing. Lalu, mereka juga akan bekerja sampai sakit hingga memiliki hubungan sosial yang buruk. Serta, mereka akan cenderung merasa hampa dan ada yang kurang berarti dalam hidupnya. Selain itu, mereka juga sering mengalami burnout atau kelelahan bekerja, hingga tidak pernah merasa puas dengan hasil pekerjaan.

Sedangkan, Toxic Productivity adalah keadaan dimana tingkat produktivitas seseorang telah melampaui kemampuannya sehingga memberikan dampak yang buruk. Toxic productivity inilah yang merupakan efek dari hustle culture.  Orang yang mengalami toxic productivity akan merasa bersalah jika tidak melakukan suatu pekerjaan. Sehingga, mereka yang tergolong toxic productivity ini akan berusaha mencari kegiatan terus-menerus sampai tidak lagi mengenal waktu.

Dikarenakan toxic productivity ini merupakan efek dari adanya hustle culture maka akan menimbulkan dampak yang sama, antara lain :

  • Penurunan kondisi kesehatan.
  • Tidak dapat menghargai pencapaian yang telah diraih.
  • Mengalami kecemasan yang berlebihan.
  • Memiliki hubungan sosial yang kurang baik dengan orang lain.
  • Mengalami burnout atau hilang minat terhadap sesuatu yang biasanya dilakukan.

Lalu bagaimana sih agar kita terhindar dari toxic productivity? Nah, kalian bisa melakukan beberapa hal dibawah ini!

Mengubah mindset

Mengubah mindset ini merupakan hal dasar yang dapat kalian lakukan. Dengan mengubah mindset kalian akan memiliki pemikiran bahwasanya kalian melakukan suatu perkerjaan itu untuk hidup dan bukan hidup untuk bekerja. Sebab, ada banyak hal yang harus kalian lakukan dan nikmati di luar sana.

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Hal ini sangat penting sekali kita terapkan. Mengapa? Karena kalau kita terus-terusan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan puas dengan diri sendiri. Oleh karena itu, mulailah dengan mencintai diri sendiri atau self love.

Selalu mengutamakan kesehatan diri sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun