Mohon tunggu...
Thierry Alexander
Thierry Alexander Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius

Pelajar di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jakarta Bersaing di Arena Kota Global

9 November 2024   14:22 Diperbarui: 9 November 2024   14:28 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta adalah pusat perekonomian Indonesia yang menjadi motor penggerak bagi wilayah-wilayah lain. Sebagai ibu kota, Jakarta menampung aktivitas bisnis, investasi, dan perdagangan skala besar, menjadikannya kunci dalam stabilitas ekonomi nasional. Tema ini menyoroti pentingnya ekonomi politik dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang memastikan kelangsungan pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jakarta, tetapi juga dalam mendistribusikan kemakmuran ke berbagai pelosok Indonesia. Kota ini mengingatkan bahwa kemajuan satu wilayah bisa berdampak besar pada kesejahteraan negara secara keseluruhan.

Dalam konteks menuju kota global, Jakarta sering dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya. Surabaya telah berperan penting sebagai pusat ekonomi regional, tetapi peran Jakarta lebih baik secara keseluruhan. Jakarta sebagai jantung ekonomi Indonesia memiliki pintu akses secara langsung ke pasar global, infrastruktur lebih maju, dan banyak hal lainnya yang memberikan Indonesia keunggulan strategis. Jika dibandingkan dengan Surabaya, Surabaya terkenal menjadi pusat perdagangan di kawasan timur Indonesia yang memiliki pintu gerbang ekspor-impor utama di Tanjung Perak. Meski seperti itu, Jakarta tetap memegang peran sentral dalam pengambilan keputusan ekonomi dan kebijakan politik nasional, yang memberikan dampak lebih luas dibandingkan kota-kota lainnya.

Untuk menuju menjadi kota global, banyak tantangan yang perlu dilewati. Tantangan tersebut dimulai dari bagaimana Jakarta melawan mafia di Indonesia dan melawan tekanan dari pihak-pihak luar. Untuk menggapai cita-cita itu, Jakarta sudah seharusnya memiliki tangan baja terhadap mafia lokal serta berpegang teguh terhadap ancaman dari luar.

Jakarta telah sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional, seperti forum bisnis hingga pameran dagang skala besar yang mempertemukan para investor global. Hal ini menunjukkan pentingnya Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi internasional, yang tidak hanya mengundang investasi dari luar negeri tetapi juga mendukung perkembangan usaha dalam negeri. Acara-acara ini membuka peluang bagi sektor ekonomi di Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis kita, sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

Saya percaya bahwa dengan cita-cita kota global, Jakarta harus terus meningkatkan daya saingnya dalam sektor teknologi, lingkungan, hingga transportasi. Meski sejauh ini sudah menunjukkan kemajuan, Jakarta masih menghadapi berbagai masalah, mulai dari kemacetan lalu lintas hingga polusi udara yang cukup parah. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam memperbaiki aspek-aspek ini agar kota ini tidak hanya bersaing dalam ekonomi, tetapi juga menjadi tempat yang lebih layak huni dan berkelanjutan. Langkah menuju kota global juga memerlukan perbaikan pada tatanan hukum agar investasi yang masuk lebih aman dan efisien.

Jika Jakarta diibaratkan sebagai "jantung" ekonomi Indonesia, maka kota-kota lain adalah pembuluh-pembuluh darah yang menyebarkan "oksigen" berupa kesejahteraan ekonomi ke seluruh tubuh, yaitu negara ini. Saat jantung berfungsi dengan baik dan aliran darah lancar, maka kesehatan tubuh secara keseluruhan terjaga. Namun, apabila ada hambatan dalam aliran ini, seperti ketimpangan ekonomi atau ketidakmerataan pembangunan, maka tubuh akan rentan mengalami gangguan. Jakarta, sebagai jantung, harus kuat dan stabil agar dapat mendukung kota-kota lain dalam mengalirkan kesejahteraan ke pelosok negeri.

Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur, di mana gedung-gedung pencakar langit berdiri menjulang, menandai kesibukan dan produktivitas kota ini sepanjang hari. Jalan-jalan utama penuh dengan kendaraan, dan suara klakson yang bising menjadi latar sehari-hari. Pusat-pusat bisnis dan perbelanjaan menjadi daya tarik bagi para pebisnis, pekerja, dan wisatawan. Di tengah hiruk-pikuk ini, ada kontradiksi antara kawasan modern dengan lingkungan tradisional yang tetap bertahan. Ini adalah wajah Jakarta, kota yang selalu berusaha menyeimbangkan pertumbuhan modernisasi dengan identitas lokalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun