Mohon tunggu...
Bachtiar Fahri
Bachtiar Fahri Mohon Tunggu... Perawat - Penulis Pemula

Jangan Berhenti Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Empat" Saluran Hati

16 September 2020   00:42 Diperbarui: 16 September 2020   00:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hati adalah tempat bersemayamnya semua perilaku dalam hidup manusia. Sehingga,  sering dikatakan hati adalah raja. Semua gerak, ucapan maupun tindakan yang lahir dari seseorang atas perintah hati.  

Jika hati bersih, maka bersih pula semua perilaku manusia, tetapi sebaliknya jika hati kotor maka kotorlah semua perilakunya. Maka, kebersihan hati perlu dijaga agar bisa terhindari sifat-sifat tercela.

Dewasa ini sebagian manusia kadang belum memahami bagaimana cara merawat hati agar bisa terhindar dari hal-hal tercela. Sehingga ada yang kadang masih suka mengumpat, mencela, mencaci serta suka menceritakan keburukan orang lain. 

Selain itu juga, ada yang masih semena-mena menggunakan fisiknya untuk perbuatan tercela. Sehingga sifat buruk ini lahir hakikatnya berasal dari hati yang tak terawat.

Kesadaran atas pentingnya merawat hati harus di mulai sejak dini. Sehingga apabila tumbuh dewasa manusia sudah terbiasa untuk menjaga setiap sifat dan perbuatannya agar jauh dari hal-hal tercela. 

Para ahli ilmu, maupun ahli hikmah sering menyampaikan bahwa ada empat pokok atau empat saluran hati yang perlu dibina dengan baik dan benar. Empat saluran ini semuanya bakal bermuara ke hati. Apabila empat saluran ini tidak tercemari dengan hal-hal yang kotor atau tercela maka semua sikap dan perilaku manusia akan baik. Adapun empat saluran hati tersebut :

1. Otak sebagai sumber pikir

Otak ada sentral dari semua memori atas tindak-tanduk manusia. Sehingga semua perilaku yang lahir dari manusia adalah hasil dari pemikirannya. Sejatinya sedari lahir semua memori atau sumber pemikiran manusia masih bersih tidak ternoda. Seiring berjalan waktu, manusia mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar.  

Maka dari situ, mulailah segala jenis pemikiran mulai menghiasi otaknya. Jika pemikiran manusia tercemari oleh hal-hal yang tercela maka akan lahir sifat tercela. Sebab itulah otak atau pemikiran manusia menjadi salah satu dari saluran-saluran hati yang perlu bina dan dirawat.

2. Mata sebagai sumber penglihatan.

Mata manusia adalah sumber dari segala penglihatan. Sehingga Allah SWT menciptakannya dalam bentuk dan fungsi yang sangat sempurna. Segala jenis warna maupun keadaan bisa dilihat. 

Mata juga mampu merekam setiap apa yang dilihat. Sehingga fungsi mata sepatutnya dipergunakan dengan baik. Agar bisa bersih dari pandangan-pandangan yang tercela. 

Hal ini juga sering ditekankan dalam Islam tentang pentingnya menjaga pandangan. Manusia kadang tidak menyadari bahwa sebab dari dosa yang dibuat oleh pandangannya bisa menghalanginya dari meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. 

Misalnya bangun tahajud di sepertiga malam. Lelah mata secara zahir juga memengaruhi tetapi hakikatnya adalah dari dosa mata yang buat di siang hari sehingga sulit untuk bangun di sepertiga malam. Maka inilah salah satu saluran hati yang sangat perlu dijaga.

3. Lisan sebagai sumber pembicaraan. 

Lisan adalah salah satu dari bagian panca indera manusia. Segala jenis kata lahir dari lisan. Dari kata-kata tersebut terangkailah beberapa kalimat dengan makna tersendiri. Lisan juga bisa mendatangkan petaka bisa juga memberikan keselamatan dan bahkan pujian. Nabi Muhammad saw juga sangat menekankan pentingnya menjaga lisan agar hati seseorang tidak tersakiti. 

Bahkan Nabi Muhammad saw juga menyampaikan bahwa perkara yang paling banyak membuat manusia tergelincir adalah yang ada di antara kumis dan janggutnya. Maka penting menjaga lisan dari pembicaraan yang tercela, baik itu ghibah, fitnah, memaki, bersumpah palsu, berdusta dan perkataan cela lainnya. Sebab lisan adalah salah satu dari saluran yang bakal bermuara ke hati. Jika lisan bersih maka hati juga ikut bersih.

4. Telinga sebagai sumber pendengaran.

Allah SWT telah menciptakan dua buah daun telinga sebagai sumber pendengaran manusia. Segala jenis bunyi atau suara bisa didengar dengan jangkauan yang sudah dibatasi. Memiliki fungsi sebagai pendengaran, telinga sudah pasti selalu mendengarkan setiap pembicaraan yang baik maupun buruk. Sehingga pengaruh dari telinga ini atas kebersihan hati juga sangat besar. 

Kadang tak bisa dihindari, berada d perkumpulan orang banyak dengan sifat dan watak yang berbeda sudah pasti semua jenis pembicaraan bisa didengar. Maka, sudah pasti untuk menjaga agar pendengaran kita jauh dari hal-hal tercela, hendaknya selalu dibiasakan mendengarkan perkara-perkara kebaikan. 

Selalu duduk dan ikut mendengarkan ceramah agama, mendengarkan bacaan kitab suci Alquran, serta perkataan yang baik lainnya. Berupaya mungkin untuk menghindari dari mendengarkan hal-hal buruk. Ini sebabnya telinga sebagai alat pendengaran sangat penting dijaga karena kebersihan dan kesucian hati bergantung juga pada apa yang sering kita dengar.

Itulah empat saluran hati yang perlu dijaga dan dipelihara kemurniannya. Bahkan jika sudah terlanjur terjerumus ke hal-hal yang tercela, hendaknya perbanyak beristighfar dan bertaubat serta memohon ampun atas segala kesalahan seraya memohon agar Allah SWT menjaga daripada saluran hati kita dari hal-hal yang tercela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun