Mohon tunggu...
Thian Hendrawan
Thian Hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas SDN 1 Batukaras

Berbagi Informasi mudah mudahan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Budaya Positif di Kelas

13 Mei 2023   09:19 Diperbarui: 13 Mei 2023   09:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Findings (Pembelajaran)

Saat itu saya seakan-akan menjadi guru yang mudah emosi, tidak terkontrol dengan kata lain melakukan sesuatu ingin cepat-cepat selesai tetapi saya tidak berfikir lebih panjang lagi untuk mencerna apa akibat dari tindakan yang sudah saya lakukan dalam mnyelesaikan kasus siswa di sekolah. Saya seakan-akan telah menghukum siswa yang ada masalah, yang seharusnya menyelesaikan dengan memposisikan sebagai manajer agar siswa memiliki motivasi intrinsik untuk dapat menyelesaikan masalah sendiri.  saya harus bertekad menerapkan pembiasaan-pembiasaan positif yang natinya akan menjadi budaya positif. Dan saya harus berkolaborasi dengan teman sejawat dan steakholder sekolah untuk mewujudkan budaya positif.

4. Future (Penerapan)

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai, peran saya, dan visi sebagai Guru . Dalam pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas saya bertekad untuk menerapkan pembiasaan-pembiasaan positif. Saya juga menerapkan segitiga restitusi untuk menangani kasus siswa di sekolah. Dengan segitiga restitusi siswa diajak untuk berdiskusi mencari solusi sendiri dari permasalahan yang dihadapi sehingga timbul motivasi intrinsik dari dalam hati siswa. Dengan penerapan pembiasaan-pembiasaan positif maka akan meningkatkan budaya positif dari siswa saya. Jika budaya positif sudah muncul maka siswa akan dapat dengan mudah memahami apa yang akan dipelajari.

ketika penerapan segitiga restitusi tke pada murid diluar kelas saya, ernyata harus di awali dengan pemahanan keyakinan kelas pada anak, jika tidak anak tidak mengerti apa itu keyakinan, ini merupakan pengalaman menarik bagi saya ketika menerapkan keyakinan kelas untuk murid diluar kelas saya/

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun