Di era teknologi, pembangunan pertanian kian berat. Karena itu sebagai tulang punggung perekonomian, sumberdaya manusia, termasuk penyuluh pertanian harus mengerti perkembangan teknologi.
Apalagi Kementerian Pertanian dibawah komando mencetuskan moto Maju, Mandiri dan Modern. "Program yang baik akan berjalan dengan operasional yang baik melalui pengawalan yang berjalan dengan rekomendasi. Disinilah fungsi dari Penyuluhan Pertanian," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya.
Menurut Bustanul, penyuluh pertanian, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), hingga Penyuluh Swadaya bersama-sama petani menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Penyuluh berada di lapangan dan berpusat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan (Kostratani). BPP menjadi pusat gerakan pertanian, pusat pembelajaran dan diseminsi teknologi, pusat data informasi pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan.
Karena itu kata Bustanul, di era teknologi 4.0, tidak ada pilihan lain penyuluh harus bisa mengakses dan memanfaatkan teknologi Informasi. Sebab, siapapun yang menguasai teknologi informasi, mereka akan akan mengusai pasar. Dengan demikian, penyuluh harus cepat dan mampu menguasai teknologi Informasi.
"Kita (penyuluh) gak boleh gagap teknologi, karena kini semua dengan mudahnya mengakses teknologi. Sehingga jangan pernah beranggapan dengan adanya teknologi menyulitkan penyuluh, tapi justru mempermudah penyuluh," tegasnya.
Upgrade Penyuluh
Perubahan zaman teknologi yang begitu cepat ini diakui Bustanul membuat gamang beberapa penyuluh yang terbiasa konvensional dalam menerima Informasi. Namun, Kementerian Pertanian, utamanya Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), tidak tinggal diam untuk mengakselerasi kecepatan penyuluh mengakses informasi dari pusat.
Beberapa kegiatan diantaranya, Mentan Sapa Penyuluh Dan Petani (MSPP), Bertani On Cloud, Ngobrol Santai Penyuluhan (Ngobras Penyuluhan) dan Bimtek Online yang dilakukan Badan Litbang Pertanian dan sebagainya. "Gerakan penyuluhan sekarang menjadi lebih masif bergerak melalui teknologi Informasi," katanya.
Dengan adanya beragam program upgrade skill tersebut, penyuluh bisa merasa dekat dengan Kementerian Pertanian. Penyuluh kata Bustanul, bisa lebih cepat mengetahui-program pemerintah yang harus mereka kawal langsung. "Informasi program pertanian langsung dari Menteri, Eselon 1 dan sebagainya. Jadi, langsung dari sumber kebijakan," tuturnya.