Mohon tunggu...
mukhamad khoufwildan
mukhamad khoufwildan Mohon Tunggu... Guru - seorang mahasiswa yang gabut

saya suka main game dan suka bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Berbasis Sekolah Dasar di SD/MI

9 Juli 2024   19:44 Diperbarui: 9 Juli 2024   19:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

mukhamad khouf wildan mahasiswa institut nahdatul ulama temanggung .

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah model pengelolaan pendidikan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumber daya dan sumber dana sesuai dengan prioritas kebutuhan setempat. Berikut adalah beberapa aspek penting dari MBS:

1. Otonomi Sekolah:
   - Sekolah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam pengelolaan sumber daya dan dana.
   - Otonomi ini didukung oleh sejumlah kemampuan, seperti kemampuan mengambil keputusan yang terbaik, berdemokrasi, memobilisasi sumber daya, dan berkomunikasi secara efektif.

2. Fleksibilitas dan Keluwesan:
   - Sekolah memiliki kebebasan untuk mengelola sumber daya dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan mutu sekolah.
   - Keluwesan ini memungkinkan sekolah untuk mengadaptasi dan mengantisipasi berbagai situasi dan tantangan.

3. Partisipasi Warga Sekolah dan Masyarakat:
   - MBS mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan, program, dan evaluasi pendidikan.
   - Partisipasi ini membentuk lingkungan terbuka dan demokratik yang melibatkan semua pihak dalam proses pendidikan.

4. Proses Perencanaan dan Pelaksanaan:
   - Proses perencanaan melibatkan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai.
   - Pelaksanaan melibatkan pengambilan keputusan yang efektif, pengelolaan sumber daya, dan evaluasi yang berkelanjutan.

5. Karakteristik Sekolah Efektif:
   - Sekolah yang efektif memiliki karakteristik seperti proses belajar mengajar yang efisien, kepemimpinan yang kuat, lingkungan yang aman, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, dan budaya mutu yang kuat.

6. Implementasi dan Dampak:
   - Implementasi MBS di beberapa sekolah di Indonesia telah menunjukkan manfaat, seperti peningkatan mutu pendidikan, kemandirian pendanaan, dan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
   - Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa implementasi MBS masih memiliki tantangan dan belum secara luas meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, manajemen berbasis sekolah di SD/MI bertujuan untuk meningkatkan kemandirian, fleksibilitas, dan partisipasi dalam pengeloanaan .Sekolah menghadapi beberapa tantangan utama dalam penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS). Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi:

  1. Kurangnya Kepemimpinan yang Efektif:
    • Kepala sekolah harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola sekolah, memberikan motivasi, dan mengkomunikasikan visi sekolah kepada staf dan masyarakat. Tantangan ini termasuk dalam menghadapi perubahan pola pikir dan mengadaptasi teknologi dalam pembelajaran.
  2. Kurangnya Partisipasi Masyarakat:
    • Sekolah sering menghadapi kesulitan dalam memperoleh partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan program-program sekolah. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya dukungan dan komitmen dari masyarakat.
  3. Kurangnya Sumber Daya:
    • Sekolah sering menghadapi masalah kurangnya sumber daya, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya fisik. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengimplementasikan program-program yang diusulkan.
  4. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas:
    • Tantangan lain adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan kurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap sekolah.
  5. Kurangnya Komunikasi Efektif:
    • Komunikasi yang efektif antara kepala sekolah, guru, dan masyarakat merupakan hal penting dalam MBS. Tantangan ini termasuk dalam mengkomunikasikan visi dan strategi sekolah dengan baik kepada semua pihak yang terlibat.
  6. Kurangnya Kemandirian dan Otonomi:
    • Sekolah sering menghadapi masalah kurangnya kemandirian dan otonomi dalam mengelola diri sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat dan mengadaptasi dengan kondisi setempat.
  7. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas:
    • Tantangan lain adalah kurangnya inovasi dan kreativitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan mengembangkan program-program yang inovatif. Hal ini dapat menyebabkan sekolah menjadi stagnan dan tidak dapat beradaptasi dengan cepat.
  8. Kurangnya Dukungan dari Pemerintah:
    • Sekolah sering menghadapi masalah kurangnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk dana dan fasilitas. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengimplementasikan program-program yang diusulkan.

Dengan memahami tantangan-tantangan ini, sekolah dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai masalah dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah yang efektif 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun