Â
SMA Nusantara, sekolah elit yang selalu menjadi kebanggaan kota, tengah bersiap menghadapi ujian akhir nasional. Namun, tahun ini, ujian akhir terasa berbeda. Sejak awal, ada desas-desus tentang kutukan yang menghantui siswa yang tidak lulus.
Dina, siswi berprestasi, awalnya menganggap desas-desus itu hanya isapan jempol. Namun, keanehan mulai terjadi. Buku-buku pelajarannya tiba-tiba terbuka sendiri di tengah malam, pulpennya menuliskan jawaban yang salah, dan ia sering mendengar suara bisikan misterius saat mengerjakan soal ujian.
Rasa takut mulai menyelimuti Dina. Ia semakin yakin bahwa ada kekuatan jahat yang ingin membuatnya gagal. Ia mencoba berbagi ketakutannya dengan teman-teman terdekatnya, tetapi mereka semua sibuk belajar dan tidak mempercayainya.
Semakin dekat hari ujian, semakin intens gangguan yang dialami Dina. Ia bahkan melihat bayangan-bayangan gelap berkeliaran di sekitar sekolah pada malam hari. Saat hari ujian tiba, Dina merasa sangat tegang. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menjawab semua soal, tetapi pikirannya terus terganggu oleh bayangan-bayangan mengerikan.
Setelah pengumuman hasil ujian, ternyata banyak siswa yang tidak lulus, termasuk beberapa teman dekat Dina. Mereka yang tidak lulus mulai mengalami kejadian aneh. Ada yang sakit parah tanpa sebab, ada yang menghilang secara misterius, dan ada pula yang ditemukan tewas dengan kondisi yang mengerikan.
Dina merasa bersalah karena tidak bisa membantu teman-teman sekelasnya. Ia mulai mencari tahu asal-usul kutukan tersebut. Dengan bantuan seorang guru sejarah yang misterius, Dina menemukan sebuah buku kuno yang berisi catatan tentang sejarah sekolah. Ternyata, sekolah tersebut dibangun di atas tanah bekas kuburan kuno. Arwah-arwah penasaran para penghuni kuburan itu tidak terima jika tempat peristirahatan terakhir mereka diganggu oleh kegiatan belajar mengajar.
Dina menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan kutukan itu adalah dengan menyelamatkan teman-temannya yang masih hidup dan meminta maaf kepada arwah-arwah penasaran. Ia bersama teman-temannya yang percaya padanya, melakukan ritual untuk meminta maaf dan memohon pengampunan.
Setelah berhasil menghentikan kutukan dan menyelamatkan teman-temannya, Dina merasa lega. Namun, rasa penasarannya belum terpuaskan. Ia ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah sekolah dan asal-usul kutukan tersebut. Dina pun memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang guru sejarah misterius yang membantunya.
Guru tua itu, Pak Surya, ternyata menyimpan banyak rahasia tentang sekolah. Ia menceritakan bahwa dulu, sekolah itu pernah menjadi tempat percobaan ilmu hitam oleh seorang guru besar yang ambisius. Guru besar tersebut ingin menciptakan generasi siswa yang cerdas dan berkuasa dengan cara-cara yang tidak wajar.
Pak Surya menjelaskan bahwa arwah-arwah penasaran yang menghantui sekolah sebenarnya adalah korban dari eksperimen ilmu hitam tersebut. Mereka terperangkap dalam lingkaran kutukan dan tidak bisa tenang.