Mohon tunggu...
Thesya Ramadhani Dilma
Thesya Ramadhani Dilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - ICA

Suatu proses akan berakhir manis dengan aksara tajam

Selanjutnya

Tutup

Love

Kugapai Tanpa Arah

4 Maret 2021   23:50 Diperbarui: 5 Maret 2021   00:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Perpisahan, adalah suatu hal pasti

Kecewa, adalah wujud nyata rasa sakit

Menangis, adalah wujud harapan yang berbalik arah

     Bukan mimpi, saat kau terbangun di pagi hari dengan mata bengkak dan hidung merah. Dengan gambaran mata hitam, baju kusut, bahkan wajah kusam. Seakan di terpa badai dalam satu hari. Oh tidak, hanya semalam bukan satu hari. Jika benar satu hari, ia tidak yakin masih bisa berpakaian sekolah saat ini. Dengan dibalut jilbab putih berlambangkan Madrasah Aliyah, Aksa memoles sedikit bedak pada wajahnya dan jangan lupakan jam tangan. Ah, itu adalah keharusan bagi dirinya, dan jangan heran mengapa gadis itu tidak memoles lipstik ataupun lipgloss pada bibirnya. Tidak ada kata itu dalam kamus sekolahnya. 

     Menuruni anak tangga, ia sarapan di temani kucing manisnya, Miluv. Jangan tanya di mana keberadaan orang tuanya, ini masih sebuah sulap dengan mantra Alice di Wonderland. Selesai berkemas gadis itu langsung pergi menuju depan rumahnya untuk menunggu angkot. Tidak sampai 10 menit ia menunggu akhirnya penantiannya berbuah manis. Haha, memangnya apa yang sedang gadis itu lakukan sampai berbuah manis.                                                    "Caa, tungguin", Aksa melihat ke belakang dan menemukan seonggok daging sedang menatapnya penuh nafsu. Bukan, itu Lisa, teman sekaligus sahabatnya. " Cepet", ucap Aksa memperlebar langkahnya.    

     Di ruang kelas, sudah cukup banyak anggota kelas yang datang. Ada yang sedang tiduran. Mungkin semalam tidurnya banyak gangguan makhluk kasat mata? Ada yang bermain handphone, terbahak bersama temannya. Mungkin itu sedang melihat film psikopat yang adegan pembunuhannya terlalu lucu? Ada yang bahkan malah membuka band dadakan. Ya, dengan gratis dan tanpa di pungut biaya, inilah contoh-contoh manusia mulia pikir gadis itu. Ia rela menyumbangkan suara sumbangnya dengan sukarela dan membantu memperbaiki kuping temannya. Xixixi, bercanda, suara mereka nangis kok, tetapi jika mengikuti kontes The Voice Indonesia tentu akan tidak lulus. 

     Bel berbunyi. Semua menuju lapangan untuk khultum pagi hari ini. "Caa, tau nggak? ", bisik Lisa yang berbaris di sampingnya. " Ngga tau", balas Aksa membuat Lisa mendengus.

"Ih serius tau! ",

" Iya, apa Lisaaa? Nanti dimarahin loh itu Pak Chan yang mimpin", tak tega melihat Lisa cemberut. "Kamu tau itu yang jadwal khultum sekarang siapa? ", Lisa senyum-senyum.

" Gatau, emang penting? ", ucap gadis itu.

" Ih, songong ya. Itu mas crush kamu tau ca", bisik Lisa mencondongkan sedikit badannya ke telinga sahabatnya itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun