Mohon tunggu...
Thessalonica AnggiaFanezya
Thessalonica AnggiaFanezya Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasisme dan Diskriminasi

19 Oktober 2022   15:36 Diperbarui: 19 Oktober 2022   15:40 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diskriminasi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembedaan perlakuan terhadap sesame warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya). Sedang secara umum diskriminasi memiliki arti sebagai suatu sikap yang membedakan secara sengaja kepada golongan-golongan atau orang yang berhubungan atau berkaitan dengan kepentingan tertentu. Pembedaan ini biasanya didasarkan pada agama, etis, suku dan ras.
Diskriminasi sendiri biasa dilakukan oleh kelompok yang merasa kelompoknya lebih besar daripada kelompok lain, atau kelompok mayoritas kepada kelompok minoritas. Ketika seseorang atau suatu golongan diperlakukan secara tidak adil karena adanya karakteristik suku, antar golongan, kelamin, ras, agama, kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik dan lain-lain

Rasisme adalah perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan berdasarkan fisik, seperti halnya warna kulit, suku, ras, atau bahkan asal usul orang tersebut yang mengakibatkan terbatasnya kebebasan seseorang dan membatasi atau bahkan melanggar hak-haknya.

Rasisme juga dapat diartikan sebagai keyakinan bahwa seorang manusia dapat dibagi menjadi kelompok terpisah berdasarkan dari ciri-cirinya atau bias disebut "ras". Ide ini juga meyakini bahwa adanya hubungan kausalitas antara fisik ras seseorang dengan kepribadian, kecerdasan, moralitas, ciri-ciri budaya, dan perilaku lainnya, yang membuat beberapa rasa secara "alamai" merasa lebih unggul dari yang lain

Seorang ahli pernah berkata bahwa rasisme adalah cikal bakal dari tindakan diskriminasi. " Dengan mulai adanya perasaan negative atau yang bisa disebut dengan prasangka atau prejudice hal tersebut masih dikpala disebut dengan rasisme, Apa bila sudah menjadi tindakan barulah bisa disebut dengan diskriminasi, sikap atau prilaku dimana seseorang memperlakukan seorang yang lain berbeda hanya karena dia bagian dari kelompok tertentu.

Bab Sebagai masyarakat Indonesia yang seringkali dihadapkan dengan perbedaan mulai dari suku, agama, ras dan lainnya, sebenarnya bisa melatih kita dalam menghindari sikap rasial. Indonesia terkenal dengan masyarakat yang multi kultural menyebabkan kita sudah terbiasa bertemu dan berinteraksi kepada banyak "jenis" atau orang yang berbeda dengan kita,

Beda halnya dengan masyarakat Amerika dan Negara-negara Eropa lainnya. Masyarakat disana tidak melihat suatu keberagaman sebagai keindahan melainkan sebagai pembatas atau barrier antara seseorang dan seorang lainnya. Karakteristik Negara colonial ini dapat menyebabkan atau dapat menjadi cikal bakal suatu konflik antara ras pendatang dan orang asli.

Namun mengapa masyarakat Indonesia kerapkali melakukan tindak rasisme dan diskriminasi? Insting wajar manusia salah satu contohnya hal ini diakibatkan oleh insting yang dapat terjadi kapan saja dan kita sebagai manusia memang tidak dapat mengontrol hal tersebut. Insting kita juga data mengaktifkan "deteksi" terhadap potensi ancaman sebagai contoh tubuh kita akan bergeser atau menghindari dari potensi bahaya yang sebenarnya melum tentu terjadi dan itu tidak selalu tentang ras.

Contoh dari rasisme dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia adalah, pada saat akhir orde baru masyarakat suku Tionghoa menjadi sasaran penjarahan dan kekerasan. Banyak dari suku Tionghoa yang mengalami pelecehan dan pemerkosaan.

rasisme  dan diskriminasi di Indonesia dapat menyebabkan konflik dan hal negative lainnya, dengan mencegah rasisme dan diskriminasi dapat mengurangi dampak dampak tersebut. Dengan cara mengembangkan wawasan serta kompetisi personal dan social, mengembangkann kesadaran dan sensitifitas bermasyarakat.

Kemudian menerima adanya perbedaan, sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki banyak ras, suku, dan bahasa kita seharusnya dapat melihat suatu perbedaan sebagai suatu hal yang indah, bukan melihatnya sebagai suatu barrier atau pembatas agar kita dapat bersatu.  Selanjutnya dengan cara meningkatkan integritas kelompok, meningkatkan kesamaan kesempatan, dan memfasilitasi perubahan -- perubahan kebijakan yang mengakomodir semua kelompok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun