Mohon tunggu...
Eka Thermopoliz
Eka Thermopoliz Mohon Tunggu... -

Rabbit lover, Sometimes Photographer, Sometimes writer, and a princess Thermopoliz wanna be

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Backpacker #4 - Lombok

27 Maret 2012   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:25 2018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan kali ini agak sedikit berbeda. Lebih tepatnya semi backpacker. Kenapa? Karena dihari terakhir kita foya-foya di resort :D Berangkat tanggal 18 Februari dengan lion air dan delay! Akibatnya itin yang kita susun jadi sedikit berantakan. Harusnya, pada hari pertama kita akan menjelajah air terjun tiu kelep di bagian utara Lombok. Namun, karena sampai di BIL (Bandara International Lombok) saja sudah siang, akhirnya rencana ke Tiu Kelep batal, dan diganti dengan tour keliling kota dan kuliner ayam Taliwang dan sate rambige. Itupun karena kita sudah terlanjur menyewa mobil seharga 350rb sehari, walaupun pada akhirnya hanya dipake setengah hari, dan Bapaknya ga mau dinego. Ini gara-garanya, kita ngejar kapal yang berangkat paling sore dari Pelabuhan Bangsal menuju pulau Gili Trawangan. Katanya sih beda sensasinya nginep di pulau.. Akhirnya dapet kapal yang jam 5 sore, dan sore itu agak gerimis di senggigi. Di kapal umum yang hanya dipungutin biaya Rp10.000 per orang sekali nyebrang, kita mesti nyampur dengan beragam macam orang. Mulai dari sesama backpacker, penduduk lokal, pemuda2 pengelola tour gili, bapak-bapak, nenek-nenek, nyampur! Sampai di gili trawangan, pulau yang paling rame dan berpenghuni dibanding gugusan tiga gili tersebut, kita nyari hotel yang sesuai sama budget. Kebetulan pas baru turun ada mas-mas nyamperin dan menawarkan kamar Rp200.000 buat kita berempat. Awalnya itu kamar tanpa termasuk breakfast, setelah di nego, kita dapet breakfast dan ditawarin extrabed (secara kita ber-4). Kemudian kita nanya2 tour untuk snorkling tiga pulau, gili trawangan, gili air, dan gili meno. Betapa kagetnya kita ternyata jadwal tour itu dimulai dari jam 10 pagi hingga pukul 4 sore!! Padahal dari info yang sebelumnya tour gili itu mulai dari jam 9 sampe jam 1 siang. Akhirnya itin terpaksa disesuaikan lagi. Daripada ngejar sana sini, lebih baik kita enjoy dan menikmati liburan. Kita make tour yang dicariin sama mas-mas dari pihak hotelnya. Orangnya baik banget. Pas rental sepeda pagi2 buat keliling gili juga dia yang nyariin, dengan harga miring pastinya. Untuk sepeda kita dapet harga Rp25.000 per sepeda untuk 2 jam, sementara untuk tour nya Rp90.000. Ga beda jauh sih dengan harga rata-rata disana. Mereka semacam membuat kesepakatan harga dan penawaran. Kalo nyater kapal sendiri bisa kena Rp 850.000 per kapal. Cuma sayangnya, snorkling disini mengecewakan. Saya sudah berharap cukup banyak dari gili yang katanya punya spot snorkling dan pantai yang mengagumkan. Pantainya sih oke, di gili dan (katanya di kuta juga bagus banget) kecuali pantai di senggigi dan barat yang rata2 berpasir hitam dan berkerikil. Untuk snorkling, nilainya 5 deh dari skala 10, jauh dari keindahan bawah laut di pulau Bira, kepulauan seribu yang saya kasi nilai 8. Terumbunya tidak terlalu beragam, kebanyakan sudah mati, dan tidak berwarna. Ikan ikan nya juga sedikit dan kurang lucu. Katanya ada penyu, tapi sayangnya rombongan kita tidak berjodoh sama penyu.

1332822287494004832
1332822287494004832

Rombongan tour kita rata2 isinya bule semua. Dan mereka semua snorkling tanpa pelampung *catet. Beberapa juga hanya menghabiskan waktu dikapal, berjemur, dan menikmati laut dan langit yang cerah. Kita makan siang di Gili Air, dengan restoran yang sudah bekerja sama dengan penyedia tour. Disini pantainya juga baguss banget. Pasir putih, langit biru dan air laut yang jernih.

Malam itu kita menginap di Senggigi, disebuah hostel rekomendasi sopir hari sebelumnya. Tempatnya nyaman dan dekat dari mataram dan pusat oleh2 senggigi. Jadilah kita malem itu nyewa motor dua, dan keliling senggigi untuk menikmati suasana malam dan hunting oleh oleh. Ternyata ga serame yang saya bayangkan. Lebih rame ketika di Gili Trawangan. Cukup banyak bar dan cafe yang buka hingga tengah malam. Disini saya mendapat surprise ulang tahun dari teman2 seperjalanan :D Rencana di hari ketiga adalah mengunjungi Pantai Kuta yang ada di Lombok, yang lebih terkenal dengan nama pantai Kuta Lombok. Dilihat dari gamba-gambar yang ada di internet, pantai disini baguss banget dan pasirnya putih dan lembut. Kita sudah berniat berangkat pagi dengan motor sewaan dari Senggigi dan menempuh perjalanan jauh dari Barat ke Selatan Pulau Lombok. Namun apa mau dikata, tiba2 hujan turun dari pagi dan tidak berhenti hingga siang. Kita sempat menerobos hujan tanpa jas hujan menuju sebuah pantai di selatan Lombok yang namanya pantai cemara. Sekali lagi, mungkin karena memang belum rejekinya kita, ternyata pantai tersebut jauh dari harapan. Pasirnya hitam, butek, dan ga ada apa2 dipantainya. Sekitar 2km dari situ terdapat pelabuhan kapal kargo, dan yah, hanya itu. Kita cukup kecewa dan yang bisa dilakukan hanyalah menertawakan kebodohan ataupun ketidakberuntungan kita hari itu. Belum dihitung berapa kali nyasar dan hujan angin yang ditempuh selama perjalanan.

Siang itu kita langsung check out dari penginapan dan menuju resort yang sudah kita book jauh-jauh hari. Tapi ternyata, ga salah kita bayar mahal. Semua worthed. Semua penderitaan beberapa hari terakhir, dari rencana yang batal dan kenyataan yang ga sesuai harapan, seakan terbayar dengan pelayanan dan kenikmatan yang ditawarkan di resort ini. Kita check in jam 2, belum selesai menikmati sekitaran villa (kamarnya berbentuk villa 2 lantai yang terdiri dari 2 kamar terpisah), jam 4 sore kita sudah ditawari menikmati afternoon tea di depan kolam renang yang sebelahnya langsung berhadapan dengan laut. Pemandangan dari sana sangat sangat menakjubkan. Sekedar duduk di bangku santai dengan pemandangan laut dan gunung agung di kejauhan pun cukup untuk membuat saya melupakan penat dan pekerjaan. untuk menikmati hari terakhir di Lombok. Ini alasan kenapa trip kali ini menjadi semi backpacker. Ya, kita menginap semalem di Jeevaklui resort yang memakan biaya sekitar USD 100 perkamar. Tarif resort ini memang dalam dollar dan kebanyakan yang menginap disini adalah warga negara asing.

Kolam renangnya kecil tapi bersih dan cukup menyenangkan. Tidak banyak yang berenang, hanya kita yang cukup cuek untuk bermain dan bercengkrama di kolam renang. Namun tetap saja, pemandangan dari batas kolam ke laut pada saat sunset cukup menakjubkan.

13328227521575606135
13328227521575606135
Restoran untuk makan malam berada di pinggir kolam renang juga. Beberapa turis terlihat memilih makan di meja luar dibawah langit dan bintang (kebetulan hari itu cerah), sementara kita memilih meja di dalam ruangan. Harga makan malam disini tidak terlalu mahal, sekitar Rp150.000 minimal untuk makan dan minum untuk menu tradisional ataupun internasional. Terdapat juga jasa penyewaan dvd gratis yang disediakan pihak resort. Jadilah kita malam itu mengadakan semacam sleep over sambil nonton dvd dan ngemil. Tapi dasar badan sudah capek setelah tiga hari bertualang, jam 9 malam kita semua sudah tertidur. Besok acara kurang lebih sama. Kita berniat menikmati benar pelayanan yang diberikan hotel termasuk fasilitasnya. Jam 12, ketika kita sudah harus check out, dengan menggunakan taxi kita melanjutkan perjalanan menuju bandara sambil berhenti beberapa kali untuk membeli oleh-oleh (lagi). Lombok terkenal dengan perhiasan mutiaranya, baik mutiara air laut (harganya sampai jutaan) maupun mutiara air tawar (lebih ekonomis dengan harga mulai dari Rp25 ribuan. Membeli di toko perhiasan besar juga akan berdampak terhadap harga. Makanya dari awal kita sudah berpesan kepada supir taxi nya untuk menurunkan kita di toko yang ramah terhadap kantong :p. Ketika badan sudah lelah untuk segera kembali ke Jakarta, ternyata di detik2 terakhir sebelum boarding ada pengumuman bahwa pesawat kita ditunda selama 2 jam. Baiklah, sepertinya maskapai singa itu memang tidak pernah ontime!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun