Mohon tunggu...
Theresia
Theresia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujud Lahir Gado-gado Ternyata Bukan Berawal dari Tangan Asli Indonesia

9 Maret 2023   12:49 Diperbarui: 9 Maret 2023   12:52 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Kelezatannya campuran sayuran dan bumbu kacang gado-gado menjadikan makanan ini ini sangat populer di Indonesia dan mancanegara. Tidak sedikit dari kita yang pernah mengonsumsi gado-gado, salah satu kuliner Indonesia berupa sayuran yang direbus dan dicampur menjadi satu,  dengan bumbu kacang yang sudah dihaluskan serta tambahan irisan telur ini begiru terkenal. Khalayak umum beranggapan bahwa gado-gado merupakan kuliner khas Betawi, namun siapa yang menyangka bahwa gado-gado yang konsumsi itu bukan buatan asli dari tangan Indonesia?
    Awal pembuatan gado-gado bermula dari tangan masyarakat Tugu yakni yang aslinya keturunan Portugis. Sebutan masyarakat Tugu muncul ketika mereka tinggal di Indonesia, yang sebelumnya mereka dibawa oleh pihak Belanda untuk dijadikan budak. Seiringnya waktu, mereka mendirikan kampung sendiri yaitu kampung tugu, berasal dari kata por-tugu-ese.
    Diciptakan dari keturunan Portugis, maka nama sebutan pertama gado-gado ialah 'Gadu' berasal dari bahasa Portugis berartikan makanan yang dicampur.
   Lantas mengapa bisa dianggap berasal dari daerah Betawi? Kampung Tugu merupakan sebuah kampung yang dulunya dihuni oleh masyarakat keturunan Portugis. Lokasi Kampung Tugu terletak di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di kampung Tugu mereka tetap melestarikan kuliner mereka, salah satunya gado-gado itu sendiri.
    Hingga saat ini gado-gado sudah identik sebagai kuliner khas Betawi, makanan ini sudah populer saat zaman era orde lama bahkan tidak jauh dari sebelum era tersebut. Lantas mengapa demikian? hal itu dibuktikan dengan lagu yang bertajuk "Gado-gado Betawi" yang dinyanyikan oleh Ivo Nelakreshna, lagu tersebut diketahui umum pada saat itu.
    Kini, di berbagai tempat bahkan di domisili saya sendiri tak ada yang tak menjual gado-gado, banyak sekali warung kecil di pinggiran jalan menjual makanan tersebut. Gado-gado dapat dinikmati oleh semua kalangan, meski tampilannya sederhana,  gado-gado merupakan kuliner Indonesia yang seharusnya patut kita banggakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun