Partisipasi perempuan di parlemen menyimpan nilai penting menjadi bukti bahwa perempuan dapat ikut andil sebagai pengambil keputusan. Dua perwakilan perempuan yang sekarang sudah duduk di kursi parlemen untuk menyuarakan suara rakyat adalah Me Hoa dan Theresia Megawati.Â
Me Hoa dan Mega adalah anggota wakil rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Kota Bangka Belitung dan Tangerang yang tergabung dalam partai politik. Mereka menceritakan kisahnya untuk berjuang dalam politik Indonesia.Â
Keterwakilan perempuan dalam pemerintahan sejajar dengan penyuaraan kesetaraan gender karena kedudukan di parlemen yang mewajibkan kuota 30 persen untuk kursi perempuan. Walaupun  angka partisipasi perempuan  cenderung meningkat di setiap tahunnya, nyatanya kedudukan perempuan di parlemen masih belum menyentuh angka 30 tersebut.Â
Gambaran tentang Patriarki atau Stigma Masyarakat dan Isu Kesetaraan GenderÂ
Patriarki yang sedari dulu ada di masyarakat membuat pola pikir masyarakat yang mengutamakan laki-laki untuk menjadi pemimpin atau gender yang terbiasa untuk menentukan suatu keputusan. Tanpa terkecuali dalam parlemen, laki-laki mendapatkan kursi yang lebih banyak sebesar 70% memiliki peluang untuk berkesempatan dalam memimpin Indonesia.Â
Bahkan banyak masyarakat yang masih berpikir bahwa perempuan kurang mampu untuk memimpin suatu lembaga atau organisasi yang ada di Indonesia. Namun, angka 30% yang ada di Indonesia telah mencerminkan keinginan Indonesia untuk dipimpin juga oleh perempuan sebagai wakil rakyatnya.
Indonesia Berada di Urutan 105 dalam Keikutsertaan Perempuan di Parlemen
Secara gambaran luas, menurut data dari Inter-Parliamentary Union (IPU), Indonesia menduduki peringkat ke 105 dari 193 negara dengan presentase 21,5 persen perempuan yang berpartisipasi di parlemen. Peringkat 105 menjadi cerminan bahwa partisipasi perempuan di Indonesia masih sangat sedikit dan minim dalam partisipasinya.
Selain data dari IPU, data keterlibatan perempuan dalam parlemen dari negara-negara di Asia Tenggara. Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari 11 negara. Dengan presentase angka 17,4%. Hal ini lagi-lagi menunjukan kurangnya partisipasi perempuan di Indonesia mengambil partisipasi dalam parlemen.Â
Klik di sini untuk interaktivitas grafik!