Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jarak Dua Hati

25 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 25 Juni 2024   06:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarak Dua Hati

Jarak, sebuah ruang yang harus ditempuh untuk sebuah pertemuan. Pertemuan yang sering dilakukan, dialami, dan diinginkan. Jarak yang dekat memudahkan terjadinya sebuah pertemuan itu. Jarak yang jauh sering menjadi halangan sebuah pertemuan.

Akan tetapi, dua hal di atas tidak selamanya berlaku. Jarak yang dekat bisa saja menjadi jauh, demikian juga sebaliknya.

Peristiwa yang tergambar ini menunjukkan betapa jauh jarak yang terjadi, padahal hanya beberapa jengkal saja yang sebenarnya. Dua orang wanita sedang beradu suara, hingga urat leher menegang. Dua Wanita ini berhadap-hadapan, tanpa tembok penghalang. Juga tidak ada suara bising yang menggannggu, karena mereka berada di sebuah tempat yang jauh dari keramaian. Mereka berdua sedang berada di dapur yang nyaman dan melegakan.

Namun keadaan itu tidak membuat mereka nyaman. Masalah wajan gosong yang membuat mereka bertegang urat leher. Hal biasa yang sering terjadi bahwa si salah tidak mau disalahkan, si benar mencecar pihak yang salah dengan sekuat tenaga. Mereka berteriak seakan jarak yang jauh memisahkan mereka. Mereka tetap berteriak seakan mereka berbicara dengan orang yang tuli. Teriakan mereka bahkan bisa didengar oleh orang yang tidak berada di tempat itu.

Bagaimana keadaan telinga mereka? Tentu masih dalam keadaan normal. Yang tidak normal adalah suasana hati mereka. Hati mereka sedang berjauhan, sehingga perlu berteriak untuk menyampaikan sesuatu. Mereka berdua ingin berteriak, ingin didengarkan, tetapi tak sedetikpun mau mendengarkan. Situasi yang sangat kacau.


Gambaran berikut adalah yang sebaliknya. Dua orang sahabat yang telah terpisah oleh jarak yang sangat jauh. Teknologi canggih membantu mereka berdua untuk tetap berkomunikasi. Ditambah suasana hati yang adem, mau bergantian untuk bicara dan untuk  mendengarkan, saling berbagi pengalaman dan saran. Suara yang lembut, enak didengar, sesekali diwarnai dengan saling ejek, dibumbui dengan cerita lucu, sehingga apa-apa yang ingin disampaikan benar-benar bisa sampai ke sasaran.

Jarak fisik tidak selamanya sama dengan jarak hati, tetapi terkadang berbanding terbalik dengan yang sebenarnya. Saling mendengarkan, memberi kesempatan orang lain untuk berbicara, salah satu cara untuk tetap rendah hati dan menjalin komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun