Besi dan Tenda
               Â
Bekas kebun cabai yang itu kini telah berubah menjadi lahan yang bersih dan rata. Cabai yang ditanam beberapa bulan yang lalu dicabut semua, kemudian disingkirkan untuk sebuah acara sesaat namun sangat berharga. Karena peristiwa ini hanya sekali seumur hidup, dan tentunya mengeluarkan dana yang cukup besar.
Yang disisakan di tempat itu adalah dua pohon mangga. Katanya pohon itu masih punya harapan, jadi dibiarkan hidup. Lain dengan si cabai yang tak ada lagi harapan, maka dimusnahkan semua tak bersisa.
Di tempat itu telah teronggok besi dan tenda yang siap dipasang. Benda-benda itu datang kemarin sore, saat anak-anak riang bermain lompat-lompatan. Mereka segera menyingkir, mencari tempat yang lain.
Setelah anak-anak pergi dan mobil pengantar besi dan tenda meninggalkan tempat, ada diskusi mendadak.
"Sebenarnya aku ogah mau dipasang di sini."
"Emang kenapa?"
"Aku masih ingin mengurung diri."
"Emang kenapa?"
"Bukankah kita dianjurkan untuk menghindari kerumunan?"