"Sendiri?"
"Iya," Abi mengangguk.
"Oke, selamat berbelanja."
Sebelum Ciko berlalu dari hadapan Abi, ia membisikkan sesuatu.
"Mau kejar layangan lagi nggak?"
Abi melotot mendengranya, "Tahukah kamu Ciko, bahwa layangan itu sudah ada di tanganmu?" katanya dalam hati. Ciko dan Abi berpisah. Rasa kecewa dan cemburu merasuki hatinya, namun ia harus mengakui Ciko selalu menang darinya. Ia membenamkan impiannya ke dalam tumpukan sabun mandi itu, sambil berharap ada ada layangan putus yang menjadi miliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H