Penulis adalah orang yang menulis. Pembaca adalah orang yang membaca. Saya selalu menulis setiap hari, juga membaca setiap hari. Â Banyak hal yang saya baca dan tulis, seputar kegiatan saya sebagai seorang istri, ibu rumah tangga, dan guru.Â
Bermacam kejadian saya alami setiap harinya. Memang yang saya alami tidak selalu baik, ada kalanya hal yang sangat tidak baik dan membuat diri ini menderita. Tetapi dengan menuliskannya seakan beban penderitaan itu berkurang. Itulah hal positif yang membuat saya sering menulis.
Saya seorang guru yang hampir memasuki masa purna bakti. Saya sangat berbeda dengan guru-guru yang lain. Yang membedakan adalah tak ada gelar yang menempel di belakang nama saya.Â
Nama asli pemberian orangtua ini polos tanpa embel-embel. Memang pernah saya merasa minder dengan namaku yang polos itu. Saya merasa rendah diri, paling bodoh dan paling miskin.Â
Butuh waktu yang lama untuk mengusir rasa minder itu. Saya menguatkan diri sendiri dengan berbagai motivasi, bahwa saya masih bisa berbuat sesuatu yang berguna bagi orang lain. Tak ada orang yang menghalangi kegiatanku, termasuk kegiatan menulis.
Aktivitas sehari-hari yang tetap berlangsung juga memberi penguatan kepada diri sendiri untuk membuang rasa minder itu. Saat berbelanja di warung, di toko, atau pun di mall tak pernah ditanyakan gelar yang  saya sandang.Â
Saya masih tetap bebas berbelanja, dengan catatan punya uang yang cukup. Karena kalau tanpa uang, seseorang tetap tidak bisa berbelanja meskipun banyak gelar di belakang namanya. Bahkan saat mati nanti gelar itu juga tak akan ditanyakan. Itulah motivasi yang saya buat untuk mengusir rasa minderku yang pernah muncul beberapa waktu yang lalu.
Seiring dengan berjalannya waktu saya berdamai dengan diri sendiri, dan tidak memedulikan gelar. Saya tetap melakukan kegiatan seperti biasa sebagai ibu rumah tangga, isteri, dan seorang guru.Â
Aktivitas harian saya tambahkan dengan menulis. Menulis materi pelajaran yang harus diajarkan setiap hari sudah tentu saya lakukan. Menulis kejadian-kejadian yang saya alami setiap hari juga saya lakukan sebagai refleksi.Â
Agar tindakan yang tidak baik bisa saya perbaiki, sedangkan yang sudah baik bisa ditingkatkan. Saya akan tetap menulis kebaikan-kebaikan yang saya temui dan saya alami, syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain.
Hidup akan berguna jika bisa memberi manfaat kepada orang lain. Sayalah penulis tanpa gelar yang  ingin terus menulis, selama menulis tidak dilarang. Saya menamakan diri penulis karena saya menulis, menulis, dan menulis.Oleh : Theresia Sumiyati