"Setiap manusia pasti pernah jatuh, bukan ?" Katanya lagi. Ia benar - benar memaksaku untuk memerhatikannya.Â
"Bukalah matamu. Pandanglah salib itu !" KIni ia memerintahku. Perlahan, aku memberanikan diri untuk menatap kayu salib yang terpancang di altar.Â
"Apa yang kamu lihat ?"
"Salib." Jawabku gusar.
"Pandanglah kembali. Fokuskan semua masalahmu pada luka - luka yang ada pada Yesus. Luka di tanganNya, lambungNya, bahkan di kakiNya." Ajaknya.Â
Aku ragu - ragu. Namun, kali ini ia benar - benar bisa memaksaku melakukan perintahnya.Â
Suasana sangat hening.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!