Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengiris Mimpi

7 Januari 2025   03:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   03:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Fantasi Seorang Wanita (Sumber: Pixabay.com)

Puisi: Mengiris Mimpi 

Hatiku,
lama membeku
terbelenggu jejak membisu
menyeret rasa rindu menggebu

Sikapmu,
setajam pisau
mengiris mimpi berlalu
menyibak sunyi berpeluh cemburu

Pikiranku,
berselimut ragu
mencicipi resahnya hatiku
ketika bayangmu hadir mengganggu

Malam,
menatap terdiam
memeluk dingin mengancam
mengubur kenangan berwajah muram

Temaram,
tersenyum menghujam
membias perlahan tenggelam
menyusup kesunyian sepinya malam

Harapan,
mampukah bertahan?
membingkai semua kenangan
memilin lembaran kisah bergelayutan

@senimelipatluka, 7 Januari 2024

Puisi: Menggelitik Hening

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun