Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menjilat Malam Sunyi Mengukir Rahasia Semesta Alam

10 Desember 2024   06:48 Diperbarui: 10 Desember 2024   06:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cdn.pixabay.com

Puisi: Menjilat Malam Sunyi Mengukir Rahasia Semesta Alam 

Lembutnya sapaan angin membelai bayang kelam
bulan pun asyik menggoda laut, membisik kata diam
kerlip bintang malu-malu, mendesak barisan awan hitam
Menjilat malam sunyi mengukir rahasia semesta alam

Ranting menggigil gemetar, memeluk dingin mengancam
pohon kekar merunduk sedih, menyimpan luka terpendam
desah lirih sang bayu, membungkam sepi teranyam diam
menjilat malam dalam gelap, menghapus kisah kelam

Dendang gemercik air, sampaikan salam kepada malam
berharap embun datang menghapus luka tertutup suram
di bawah pendar lampu, melukis kelam pada dunia tenggelam
menjilat malam habiskan waktu, menyesap sepi terbungkam

Siluet hitam membayang wajah merangkak bersembunyi
pendar cahaya bintang menggantung lelah, berpeluk elegi.
bisik lembut bayu meraba rindu, merangkul jendela hati
menjilat malam tertatih, memintal harap menguliti mimpi

Kabut berbaris lambat, menutup jalan lengang dan sunyi
ombak mendebur bernada pilu, memeluk pasir tersakiti
Embun menetes jatuh perlahan, menyentuh jiwa suci
menjilat malam menuang rindu pada sebilah bejana hati

Denting rinai berbisik, menyapa ramah kuntum wangi
awan menggulung resah, menutupi wajah langit berseri
Waktu terus berputar lesu, terperangkap jarum ambisi
menjilat malam terluka dalam lukisan jemari hati


@senimelipatluka, 10 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun