Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menyelimuti Tubuh Malam Terpasung di Langit Sepi

9 Desember 2024   20:09 Diperbarui: 9 Desember 2024   20:09 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Puisi: Menyelimuti Tubuh Malam Terpasung di Langit Sepi

Kunikmati denting nyanyian malam sendiri
tanpa peduli bibir langit terbungkam pasi
terdiam tak lagi mampu menyapa sunyi
perlahan menghilang menjauh pergi

Mengapa dirimu pergi sejauh itu?
tinggalkan labirin rindu dalam kalbu
terhempas debur ombak yang menggerutu
memaksa senja menjemput malam begitu gagu

Cinta tak mungkin memaksa senja menjauh pergi
berpamitan tinggalkan siluet jingga tak bertepi
menjumpai buih ombak menggulung sunyi
memilin rindu yang tak pernah sampai

Di batas cakrawala senja membisik janji
riuh ombak menghapus jejak yang tersembunyi
menyelimuti  tubuh malam terpasung di langit sepi
melepaskan pelukan rindu yang enggan menjauh pergi  

Aku masih berdiri di sini menanti bayangmu kembali
berdua menyulam rindu pada malam tiada bertepi
meski bibir malam lelah melumat resah di hati
namun senja setia menjaga rahasia suci

@senimelipatluka, 9 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun