Puisi: Wajah Rindu Berlayar di Lautan Hening
Mentari menyengat sinar hangat menyapa
sekilas bayang kenangan menjauh sirna
tertutup lembaran selendang mega
langit terdiam tak dapat bicaraGuratan lembut awan putih terlihat lusuh
terkoyak sayatan kisah luka meluluh
memaksa kaki langit bersimpuh
meratap sedih jiwa merapuh
Tajamnya mentari membakar sela jemari kisah
tak peduli peluh bumi mendesah gelisah
memeluk hangat menyapa tanah
terhempas lubang luka parah
Di batas ujung sepi aku berdiri tanpa suara
menghapus kenangan membisik mesra
singkirkan butiran debu cerita lama
berharap tetesan asa rapi tertata
Mentari di ufuk barat perlahan telah menguning
bayang wajah rindu berlayar di lautan hening
membungkam mulut waktu bergunjing
membenam rindu jiwa mengering
terkoyak sayatan kisah luka meluluh
memaksa kaki langit bersimpuh
meratap sedih jiwa merapuh
tak peduli peluh bumi mendesah gelisah
memeluk hangat menyapa tanah
terhempas lubang luka parah
menghapus kenangan membisik mesra
singkirkan butiran debu cerita lama
berharap tetesan asa rapi tertata
bayang wajah rindu berlayar di lautan hening
membungkam mulut waktu bergunjing
membenam rindu jiwa mengering
@senimelipatluka, 8 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H