Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Wajah Rindu Berlayar di Lautan Hening

8 Desember 2024   22:27 Diperbarui: 8 Desember 2024   23:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Puisi: Wajah Rindu Berlayar di Lautan Hening

Mentari menyengat sinar hangat menyapa
sekilas bayang kenangan menjauh sirna
tertutup lembaran selendang mega
langit terdiam tak dapat bicara

Guratan lembut awan putih terlihat lusuh
terkoyak sayatan kisah luka meluluh
memaksa kaki langit bersimpuh
meratap sedih jiwa merapuh

Tajamnya mentari membakar sela jemari kisah
tak peduli peluh bumi mendesah gelisah
memeluk hangat menyapa tanah
terhempas lubang luka parah

Di batas ujung sepi aku berdiri tanpa suara
menghapus kenangan membisik mesra
singkirkan butiran debu cerita lama
berharap tetesan asa rapi tertata

Mentari di ufuk barat perlahan telah menguning
bayang wajah rindu berlayar di lautan hening
membungkam mulut waktu bergunjing
membenam rindu jiwa mengering

@senimelipatluka, 8 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun