Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menggantung Selimut Mimpi pada Ranting Harapan

6 Oktober 2024   08:25 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:43 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Puisi: Menggantung Selimut Mimpi pada Ranting Harapan

Sejenak mentari mengintip apa terjadi
Bersiap bangkitkan semangat menyambut hari
Terselip bayonet panjang menghias diri
Membalut rapi pemilik jiwa pahlawan negeri

Terlukis garis lengkung senyuman menemani
Berbaris rapi pasukan pembela rakyat sejati
Tegap dan gagah membungkus wajah berseri
Menerjang kekelaman pada jelaga penuh ambisi

Tutur lembut angin merayu bendera di tiang tertinggi
Menghitung awan siap mengawal suksesi Indonesia kini
Mengalir deras darah mendetak pada nadi bumi pertiwi
Mengusap saku semangat rakyat terus mengayomi

Dalam sesak kisah yang nyaris hilang dan terlupakan
Sederet gunung saling bercerita tentang keresahan
Menguliti setiap jengkal sejarah bangsa berserakan
Menggantung selimut mimpi pada ranting harapan

Bisik lembut angin menghembus napas kemenangan
Merangkul tangis haru mengalirkan semangat persatuan
Merangkai keragaman warna bermahkota perdamaian
Memilin perbedaan menjadi selendang biru persaudaraan

Lelahmu merekatkan harapan berjuntai pengabdian
Memeluk jiwa terlunta tiada daya miris terabaikan
Membalut luka menganga pada tubuh pengkhianatan
Hadirkan senyum bangga Ibu Pertiwi memesonakan

@senimelipatluka, 5 Oktober 2024



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun