Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berbisik Mengecup Keheningan

29 Agustus 2024   14:13 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:22 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ugr.es

Puisi: Berbisik Mengecup Keheningan

Ketika ketiakmu menjadi candu di pagi hari
menepuk pantat lamunanku menyadarkan mimpi
dengkur merdu dirimu memaksa tetes bening menjauh pergi
mengejar cakrawala kehidupan meninggalkan bayang diri

Bisik hangat pelukan bumi perlahan mengusir keraguan
menawarkan diri beranjak meninggalkan peraduan
menjumpai jalanan tanpa menunggu persetujuan
sekadar membasuh diri dari segala kegalauan

Derap kecil langkah kaki berbisik mengecup keheningan
mengintip gita menyambut matahari yang mengaku kesepian
layaknya embun memeluk mesra pinggang dedaunan
menjadi tarian langit menyuguhkan anugerah kesehatan

@senjamerayap, 29 Agustus 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun