Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hangat Pelukan Langit Malam

7 Juni 2024   14:08 Diperbarui: 7 Juni 2024   14:11 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Hangat Pelukan Langit Malam 

Ayah, di pesta ini aku ingin bicara,
tentang cintamu yang tumbuh dalam jiwa.
pada setiap derap langkahku kau selalu ada,
temani dan menuntun diriku dengan cinta nyata.

Ayah, hangat pelukan langit malam pada bintang bersinar,
demikian kurasakan kasihmu padaku yang tak pernah pudar.
tiap kerling sinar matamu, bagai pelita dalam kegelapan,
menyinari jiwaku di setiap detik nafas kehidupan.

Ayah, begitu lembut bayu menyapa baris pepohonan  
seperti nasihatmu yang selalu membawa ketenangan
untaian kata dari mulutmu bagai kalung mutiara abadi  
merapal bulir Rosario suci menemaniku setiap hari

Ayah, pandanglah mekarnya bunga berwarna ceria,
demikian harapku pada senyummu menguar bahagia.
tawamu adalah mentari pembawa sinar dalam hidupku,
Menghangatkan keyakinan diriku menyambut hari baru 

Ayah, debur ombak di pantai mengalun merdu berirama
seakan mengiringi nada cintamu untukku tak pernah reda.
dekap peluk yang kau beri adalah rumah yang hangat,
Tempat aku berlindung dalam kokoh cinta yang kuat.

Ayah, tak ada pahlawan lebih hebat dalam hidupku,
dirimu pahlawan yang selalu hadir dalam cerita hidupku.
Ayah, di pesta ulang tahun ini aku ingin kau tahu,
dirimu anugerah tiada tara, sebagai kado teristimewa bagiku 

Ayah, betapa bahagianya senja memeluk rembulan
layaknya dekap pelukanmu membentang penuh kehangatan.
Ayah, bagiku dirimu adalah bintang dalam cakrawala,
selalu menerangi jalan hidupku dengan cinta begitu nyata

Ayah, dalam sebait doa kuharap pinta pada Tuhan  
semoga harimu dianugerahi kesehatan dan kebahagiaan
deras mengalir bagai air sungai bening memberi kehidupan
Ayah, temani aku di sepanjang usiaku dalam cinta dan kemesraan

@senimelipatluka, 7 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun