Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelangi Jiwa yang Menyulam Warna di Langit Sunyi

31 Mei 2024   19:46 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:25 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com/id

Pelangi Jiwa yang Menyulam Warna di Langit Sunyi

Dalam hening jiwa, terbitlah senyum yang bercahaya,
Seperti pelangi memeluk langit yang sepi dan merana
Kata- kata berbisik lembut, mengalir bagai air sungai yang bening
Menghidupkan padang tandus dengan kesejukan dalam hening

Wanita bukanlah bayangan yang tak nyata,
Ia adalah oase di tengah gurun sunyi yang menyiksa
Dengan sentuhan kasih yang tulus, tanpa batas,
Mengubah kegelapan menjadi harapan yang takkan kandas

Seperti matahari terbit di ufuk timur yang damai,
Menghapuskan malam dan kesedihan yang membelenggu hati.
Setiap senyumnya adalah warna dalam kanvas kehidupan,
Menyulam langit yang sepi dengan gemerlap cinta bertabur harapan.

Kasihnya mengalir deras, menyejukkan jiwa yang haus,
Bagaikan sungai yang menghidupkan padang yang tandus
Dalam pelukan hangatnya, ada kekuatan yang tak terhingga,
Menjadi sinar yang menerangi rimba kegelapan gulita jiwa

Di setiap langkahnya, tersirat harapan yang abadi,
Mengubah kesunyian menjadi melodi yang mengiringi
Ia adalah pelangi yang menyulam warna dalam jiwa,
Menghidupkan setiap hati yang tenggelam dalam duka.

Dengan cinta yang memancar tanpa henti,
Terus mengalir tanpa lelah menghias setiap hati
Wanita adalah pelangi jiwa yang tak pernah pudar,
Walau harus menghadapi gertakan petir dan halilintar

@senimelipatluka, 31 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun