Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Lainnya - Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melepas Kenangan Melingkar di Jemari Hati

20 April 2024   22:16 Diperbarui: 20 April 2024   22:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangga Surga - sumber: pixabay.com

Melepas Kenangan Melingkar di Jemari Hati

Dingin malam yang menyapa
Mengentak hening jiwa terlena
Terhempas bentangan sejuta tanya
Menggeliat mendesah di malam gulita

Entah di mana kini kau berada
Dalam sepiku mencoba bertanya
Menyusuri lorong hati dalam hampa
Temukan tubuh sepi tiada lagi bernyawa

Masih teringat ...

Senyum menghiasi bibirmu
Bagai lengkung gita merayu bayu
Walau hanya terdiam membisu dan kaku
Tiada lagi mampu mengucapkan bahasa kalbu

Kaulah dermaga terakhir cintaku
Kasihmu kerlip bintang kehidupanku
Pelangi penghias cakrawala sehabis hujan
Mimpi indah di setiap tidur malam panjangku

Kini temaram senja menemani
Bias cahayamu redup menjauh pergi
Melepas kenangan melingkar di jemari hati
Tergantung di antara langit malam menuju pagi

Lengkung Gita Merayu, 20 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun