Mohon tunggu...
Theresia RE Manurung
Theresia RE Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - A simple binoculars

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Perjodohan Ishak di Masa Sekarang

24 Juni 2021   09:28 Diperbarui: 24 Juni 2021   10:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa yang bernama desa Padan, hiduplah sepasang suami istri yang memiliki satu anak laki-laki dan dua anak perempuan, yaitu Poltak, Tio, dan Roita. Di desa itu, mereka memiliki persawahan dan perkebunan yang cukup luas. Poltak, Tio dan Roita juga sedang bersekolah, Poltak yang sudah akan memasuki bangku perkulihaan, Tio duduk di bangku kelas tiga SMA, sedangkan Roita masih baru memasuki bangku kelas satu SMA.

Selain bersekolah, Poltak, Tio, dan Roita juga sering membantu orang tuanya di persawahan dan diperkebunan. Di tiap tahunnya, mereka mendapatkan hasil yang bagus dari tanamannya itu, sehingga mudahlah terwujud keinginan Poltak yang ingin melanjutkan pendidikannya untuk berkuliah di tanah perantauan, di luar kota. Ketika Bapak, Mama, Poltak dan adik-adiknya sedang duduk santai dimalam hari, Poltak memulai pembicaraan.

"Pak, Ma... Aku kan sudah lulus SMA. Aku mau lanjut kuliah, bolehnya pak, ma?" Tanya Poltak.

"Bah...tentulah boleh, anakku." Kata Mama. "Justru senanglah Bapak dan Mama kalau kamu mau melanjutkan pendidikanmu ke bangku kuliah. Lagian kamu kan memang anak yang pandai, udah seharusnya kamu melanjutkan pendidikanmu sampai setinggi langit, bukan begitu, Pak?" Lanjut mama.

"Iyalah, betul itu kata mama mu. Terus, kamu memang mau lanjut kemana, udah kamu pikirkan, dan bagaimana prosedurnya. Cepatlah beri tahu ke bapak dan mama, supaya bapak dan mama juga tahu menyiapkan apa yang diperlukan." Kata bapak.

"Wihhh... senang kali aku. Aku mau ambil kampus yang di luar kota, Pak, Ma. Aku mau supaya berganti suasana, tidak dikampung-kampung ini aja. Bagaimana menurut bapak dan mama?" Tanya Poltak pada kedua orang tua nya.

"Bagus, tapi kamu sudah pikirkan baik-baik, anakku? Kamukan belum pernah ke luar kota, kamu belum tahu bagaimana orang-orang kota itu. Mama takut nanti kamu kenapa-kenapa disana." Ungkap mama pada Poltak.

"Iya sihh, Ma. Aku belum tahu soal orang-orang kota ini. Tapi, Ma... kalau kita tidak memulai, kita tidak akan pernah tahu apa yang gak kita ketahui itu. Lagipun, tidak baik kita langsung berburuk sangka seperti itu, bisa saja orang-orang kota penduduknya baik-baik juga, Ma." Kata Poltak meyakinkan Mamanya.

"Ya, sudahlah. Inikan kamu sudah lulus SMA, besok coba kamu tunjukkan kepada Bapak dan Mama brosur kampus yang kamu sukai itu, supaya kita urus pendaftarannya." Kata bapak.

"Yehhh...Siap, boss. Heheheh..." Ungkap Poltak yang kesenangan.

"Hahahahah... kamu, yah." Kata Bapak yang ikut tertawa dengan mama dan adik-adik Poltak melihat tingkah Poltak yang begitu kesenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun