Kelompok 102 KKN Kolaboratif merupakan kelompok KKN gabungan dari Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember yang terdiri dari lima mahasiswa Universitas Jember dan empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember. Â Kelompok ini memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda antara lain Teknik Lingkungan, Pertanian, Ilmu Keguruan, Ilmu Komputer, dan Administrasi Bisnis. Kelompok 102 didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bernama A Munir S.,Th.I,.MA.,CPHCM.,CSF.,AWP. Kelompok 102 diterjunkan di Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.
Merujuk pada artikel yang berjudul Menggali Potensi UMKM Desa Sukoreno, Desa Sukoreno memiliki potensi usaha kecil dan perorangan yang tergolong beragam. Salah satu usaha kecil perorangan yang produknya mudah untuk dijumpai yaitu usaha pembuatan tempe dan keripik tempe. Berlokasi di Gang VII, Bu Ulfiah sebagai pemilik usaha tersebut telah mengembangkan usaha tempe dan keripik tempe sejak 20 tahun lamanya. Jenis tempe yang diproduksi terdiri atas tempe kedelai dan tempe gembos. Proses produksi dilakukan mulai dari perebusan kedelai, pemberian ragi, hingga pengemasan dilakukan secara sederhana. Dalam sekali produksi tempe dapat menghabiskan bahan baku kedelai sebanyak 25-30 kg dengan waktu produksi 2 hari sekali. Namun, untuk produksi keripik tempe tidak seperti produksi tempe. Keripik tempe diproduksi ketika menerima pesanan khususnya akan lebih banyak produksi di hari raya.
Kelompok KKNK 102 dalam salah satu program kerjanya menjadikan usaha tempe dan keripik tempe ini sebagai objek. Sebagai kelanjutan dari kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya, kelompok KKNK 102 melakukan kunjungan kembali dalam rangka mengetahui dan turun serta membantu dalam proses produksi tempe dan keripik tempe. Dikunjungan tersebut juga dipaparkan kontribusi seperti apa yang akan kelompok KKNK 102 rencanakan. Program kerja yang direncanakan mengarah pada penguatan branding dan pemasaran produk. Dengan mengacu pada rancangan BMC yang berjudul "Membantu Usaha Milik Warga Desa Sukoreno Dalam Memperluas Jaringan Pemasaran dan Penguatan Branding Produk Dengan Pemberian Label" kelompok KKNK 102 turut serta membantu salah satu usaha kecil rumahan yang ada di Desa Sukoreno.
Realisasi program kerja yang telah dirancang dapat terlihat pada desain kemasan pada produk tempe dan keripik tempe. Dimana produk tempe yang sebelum tersentuh program kerja KKN belum memiliki label kemasan. Produk tempe dipasarkan dengan kemasan tanpa ada informasi terkait brand produk dan lokasi produksi. Sehingga dengan adanya pemberian label kemasan pada tempe diharapkan mampu membuat tempe mudah untuk dikenali. Sedangkan pada produk keripik tempe dilakukan pembaharuan label kemasan yang awal mulanya hanya berupa kertas sederhana diletakan dalam kemasan dilakukan perubahan dengan menggunakan desain label baru dengan sistem lekat pada permukaan kemasan (stiker). Selain itu, dilakukan sosialisasi kepada produsen berkaitan dengan pemasaran melalui media online yakni facebook. Media sosial ini dipilih karena dirasa lebih mudah untuk digunakan oleh berbagai kalangan usia khususnya bagi pemilik usaha. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan produk tempe dan keripik tempe dapat dipromosikan dengan skala yang lebih luas tidak hanya terbatas pada Desa Sukoreno dan sekitarnya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H