Mohon tunggu...
Theresia Albertina R.C
Theresia Albertina R.C Mohon Tunggu... -

Tugas Soft Skill FE - Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kembalikan Tontonan Kami...

6 Oktober 2014   01:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:16 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini terdengar kabar dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bahwa kartun-kartun di televisi swasta seperti spongebob squarepants, tom and jerry, shinchan dan little krisna akan dihapus penayangannya dikarenakan kartun-kartun tersebut mengandung unsur kekerasan seperti mencekik, menjambak, menendang dan memukul.

Tapi tidakah KPI  berfikir, bahwa sinetron-sinetron di Indonesia ini yang episodenya beratus-ratus bahkan ada yang tak kunjung usai lebih bahaya ditonton oleh anak-anak dari pada kartun?. Sinetron yang isinya seperti perselingkuhan, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga sangat merusak moral anak-anak yang menontonnya dan membuat anak menjadi dewasa sebelum waktunya.

Kartun adalah hiburan anak-anak yang sangat diminati. Bahkan bukan anak-anak saja, remaja bahkan orangtua pun gemar menonton kartun. Karena kartun-kartun tersebut selain menghibur juga memberi pesan positif bagi yang menontonya. Seperti detektif conan yang kini telah tidak ditanyangkan telah mengajarkan kita untuk selalu berpikir sebelum bertindak, Upin Ipin mengajarkan kita tentang kegembiraan bahwa bahagia itu tidak harus dengan teknologi, Doraemon mengajarkan kita untuk bahwa hidup janganlah manja, dan Spongebob mengajarkan kita bahwa berteman tidak harus dengan teman yang pintar bertemanlah dengan dia yang mengerti kita dan menghibur kita dengan cara bodohnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun