Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengejar Mentari Pagi

24 Januari 2023   22:06 Diperbarui: 24 Januari 2023   22:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengejar Mentari

Pagi telah kembali
Aku ingin mengejar mentari
tertatih, terjatuh dan terkulai
berdarah, seakan nadi tak berdenyut lagi
asapun nyaris terburai
bedil waktu terus mengintai
menatap sinis tajam bagai duri
tak peduli karena bukan ilusi
terus berlari tanpa berhenti
walau  tanpa alas kaki
aral rintang harus dilalui
untuk mengejar impian pasti
gunung terjal kudaki, laut kuseberangi
kemanapun kau pergi
aku akan mencari
bulir bening meliuk lincah di dahi
gemertak tulang berderit bagai pedati
semua kupersembahkan demi
meraih dan wujudkan mimpi
bersama Profesor Ekoji
mencapai satu puncak tertinggi
menjadi penulis sejati
tanpa peduli apa terjadi
aku harus berlari
terus berlari
dan berlari

Pangkalpinang, 24 Januari 2023

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun