Menurut kebiasaan Muslim, di atas makam diletakkan batu nisan dan tidak di tanami bunga-bunga yang perlu dirawat setiap hari. Mereka pergi ke makam hanya pada saat penguburan dan saat-saat tertentu.
Beda dengan kebiasaan orang Jerman yang menanami bunga di atas makam sehingga hampir setiap hari sanak keluarga datang ke makam untuk menyiram bunga dan meletakkan bunga segar atau menyalakan lilin di atas makam.
Saat ini makam Muslim di tempat kami tidak lagi jauh berbeda dengan makam orang Jerman. Mereka juga menanami bunga-bunga cantik di atas pusara dan meletakkan bunga segar di atas pusara.
Tempat memandikan jenasah umat Muslim
Sejak tahun lalu, tepatnya di bulan November, telah diresmikan tempat untuk membasuh dan memandikan umat Muslim. Jadi saat ini di kuburan Dietzenbach ritual penguburan dengan cara Islam bisa dilakukan dan bekerja sama dengan Dewan Masjid di desa kami. Di desa kami terdapat 3 Masjid.
Masjid tersebut adala
• Ditib Fatih Moschee, masjidnya orang Turki.
• Tawhid Moschee, masjidnya orang Marocco.
•  Bait Ul-Baqi masjidnya orang Pakistan.
Sebenarnya masih banyak lagi orang Muslim dari negri lain, misalnya dari Indonesia, Afganistan, Iran, Kosovo, Bosnia dan masih banyak lagi tetapi tidak ada masjid dari negri-negri tersebut di kota kami.
Saat ini, peraturan di Jerman mulai longgar dan mengijinkan pemakaman dengan cara muslim yaitu pemakapan tanpa peti hanya dengan kain kafan.
Selain itu pemakaman menurut Islam yang harus dimakamkan dalam waktu 24 Jam masih sulit dipenuhi, karena masih banyaknya prosedur pemakaman yang harus diselesaikan.
Sampai saat ini baru memungkinkan paling cepat 48 jam sesudah meninggal.
Pemakaman Muslim seharga mulai 3.000 Euro.