Kompasiana kali ini menawarkan tema toko kelontong dengan berbagai latar belakang daerah dan tidak lekang diserang pandemi.
Dari tema di atas ingin sekali saya berbagi cerita tentang toko kelontong yang sering saya jumpai, terutama di daerah saya tinggal, yaitu daerah Frankfurt.Â
Saya bercerita toko kelontong di ketiga kota yang saling berdekatan yaitu Frankfurt, Offenbach dan Dietzenbach. Â
Saya  tinggal di Dietzenbach, bekerja di Offenbach tetapi suka belanja di Frankfurt.Â
Frankfurt kota besar terdekat dari kota kami. Frankfurt, Offenbach dan Dietzenbach merupakan tiga kota multikulti, yaitu kota yang prosentase orang bukan Jermannya lebih dari 30 persen.
Toko Kelontong pendatang dan ciri khas masing- masing.
Mengapa di suatu kota banyak pendatang atau orang asing? Suatu saat saya akan tuliskan di Kompasiana.
Apabila teman-teman Kompasiana berkesempatan jalan- jalan di Frankfurt terutama di daerah sekitar stasiun kereta pusat kota Frankfurt atau Bahnhoffviertel, di sana banyak sekali dijumpai toko kelontong dengan berbagai ciri khasnya masing- masing.
Toko kelontong tersebut misalnya toko kelontong milik orang Pakistan, Afganistan, Vietnam, China, India dan orang- orang dari negara Afrika.
Toko kelontong dari berbagai negara ini menarik dan unik karena selain menjual produk-produk kebutuhan makanan sehari-hari juga bahan makanan bahkan buah dan sayuran dari negara asal mereka.