Suhu udara ektrem panas di Jerman dan Eropa
Saat ini di Jerman sedang Musim panas. Panas sekali kadang di siang suhu udara hampir 40 derajat. Tetangga sebelah si Ute baru saja menulis dari tempat berliburnya di Yunani, bahwa suhu udara hampir 50 derajat.Â
Berita di media masa mengatakan ektreme Hitze, panas yang ektrem. Saking panasnya dan sangat sedikit turun hujan, sampai rumput di halaman rumah kami kering menguning, tidak hijau lagi.
Hujan turun kemarin malam, tetapi sangat sedikit. Keponakanku yang baru datang dari Indonesia dan melihat hujan di sini, mengatakan "Bude, ini bukan hujan, gerimis namanya" He..he.. betul nak, di sini hampir tidak ada hujan lebat seperti di tanah air. Tidak ada musim penghujan, hujan sepanjang tahun tetapi hanya gerimis saja.
Meskipun udara begitu panas, tetapi di media masa sedang gencar diberitakan tentang kemungkinan kelangkaan gas nanti di musim dingin, akibat pipa kran gas dari Rusia benar-benar ditutup.
Imbauan untuk menghemat energi
Saat ini telah dihimbau supaya masyarakat lebih hemat menggunakan alat pendingin ruangan, mandi dengan suhu air yang tidak terlalu panas atau air dingin saja dan tidak terlalu lama memancurkan air saat mandi. Yang biasanya 10 menit dibawah pancuran air mandi supaya cukup 5 menit saja.
Menghemat energi untuk mendinginkan ruangan, memanaskan air untuk mandi dan mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga.
Saat ini di musim  panas  sudah mulai menghemat penggunakan energi terutama gas. Nanti di musim dingin diimbau untuk menurunkan suhu di rumah-rumah yang biasanya berkisar 23-25 menjadi 20-22 derajat. Lebih baik mengenakan baju- baju hangat yang agak tebal.
Saat ini di Jerman masih menerima aliran gas dari Rusia meskipun hanya 40 persen saja, seandainya  benar-benar tidak ada aliran gas lagi dari Rusia, harga gas yang telah naik akan naik lebih tinggi lagi. Kenaikan harga gas sampai 190 persen.
Selama ini Jerman selalu berlimpah-limpah dengan energi dan gas atau uberflussig. Karena berlimpah, murah dan bersih lebih dari 60 persen rumah tangga di Jerman menggunakan Gas sebagai sumber energi pemanas ruangan.
Kamipun juga demikian, 10 tahun yang lalu kami beralih ke gas dari minyak tanah.
Mengkombinasi gas dan kayu bakar sebagai bahan bakar pemanas ruangan
Tahun terakhir harga gas meningkat dan karena perang di Ukraina kenaikannya semakin tajam.Â
Tetangga dan teman-teman kami telah mengkombinasi selain menggunakan gas untuk memanaskan ruangan, menggunakan kayu bakar. Penggunaan kayu bakar dan kamin sebagai pemanas ruangan menjadi trend baru lagi.
Beberapa kelebihan penggunaan Kaminholz atau kamin dengan kayu bakar:
- Pemanas yang netral CO2
- Harga kayu lebih murah dari gas, minyak atau listrik
- Memberikan suasana yang nyaman dan romantisÂ
Sedangkan kekurangan menggunakan kamin dari kayu:
- Harus sering meletakkan kayu bakar di kamin
- Memerlukan tempat untuk menumpuk kayu
- Lebih banyak pekerjaan untuk membersihkan kamin dari abu dan kotor.
Meskipun demikian, teman-teman kami menggunakan kamin kayu bakar untuk memanaskan ruangan.
Sangat menarik perhatiannku, tetangga kami juga memanfaatkan tumpukan persediaan kayu bakar untuk kaminnya sebagai pagar.
Tumpukan kayu tersebut ditata rapu  jadi kelihatan cantik juga.
Neli, teman baikku kemarin cerita, saat ini pun sulit untuk mendapatkan kayu bakar untuk kaminnya.
Meskipun saat ini masih musim panas, tetapi banyak orang telah mulai  sibuk mengisi persedian kayu bakar untuk musim dingin nanti. Temanku telah berusaha untuk membeli secara online atau offline tetapi saat inipun kayu bakar sulit didapat dan harganyapun ikut naik.
Selain kayu bakar, kamin sebagai pemanas ruangan juga menggunakan arang atau Brikett yaitu kayu bakar yang dipres.
Arang dan kayu brikett inipun sudah dijual dan laku keras di pasaran, meskipun saat ini masih musim Panas.
Wah, sepertinya orang-orang sungguh panik menghadapi musim dingin nanti, bila harga gas terus saja naik dan Rusia benar-benar menutup aliran gasnya ke Jerman dan EU.
Jach saat ini memulai hidup minimalis, minimalis dalam penggunaan bahan bakar dan energi pemanas ruangan, pendingin ruangan dan apa saja.
Inilah sedikit kecemasan kami menghadapi musim dingin, meskipun saat ini udara panas sekali.
Salam hangat agak panas, 36 derajat dari Frankfurt.
iin assenheimer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H