Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengan Seragam Bukan Saya Lagi tetapi Firma Tempat Saya Bekerja

7 Februari 2022   05:26 Diperbarui: 7 Februari 2022   06:00 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seragam Supermarket Tegut.Foto Tegut

Saya bekerja di suatu supermarket. Bila tiba saatnya selesai kerja saya bergegas berganti baju seragam dan segera mengganti baju pribadi.  

Bukan  karena tidak sayang dengan perusahaan tempat kerja, tetapi selama masih mengenakan seragam masih dianggap bekerja. Biasanya selesai kerja saya langsung berbelanja.

Nah bila saat berbelanja ini masih mengenakan seragam, pembeli mengira masih bekerja dan selalu ada berbagai pertanyaan dari pembeli yang akhirnya membuat saya harus tinggal lebih lama. 

Saya juga tidak boleh menolak pertanyan- pertanyaan pembeli yang adalah raja itu. Bahkan dilarang untuk mengatakan, "es tut mir leid, ich habe schon Feierabend" atau  "Maaf saya sudah selesai kerja"

Jadi selama masih mengenakan seragam  dianggap pembeli masih dalam jam kerja. 

Tapi kadang ada pembeli yang mengenali saya meskipun tanpa seragam. Dengan sopan pembelipun mendatangi saya dan minta pertolongan „Maaf saya tahu Anda sudah selesai kerja, boleh saya bertanya sesuatu? „ Kalau sudah bertanya dengan sopan dan mengenali saya yang tidak  berseragam, luluhlah hati saya.

Di atas beberapa pengalaman berhubungan dengan seragam.

Beberapa hal mengapa kami mengenakan seragam:

1. Alasan hygienis dan kebersihan.

Setiap hari kami datang paling tidak 15 menit lebih awal dari jam kerja, untuk berganti baju seragam.

Seragam yang kami kenakan, untuk pekerja yang ada di supermarket, misalnya bagian buah - buahan segar dan sayuran, bakery, mengatur barang dan rak penjualan dan kasir mengenakan : celana panjang hitam, sepatu hitam, hem abu-abu, dasi kupu merah tua dan Schuertze, atau kain pelindung, mirip yang dipakai koki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun