Sampai di WG Michael, Michael masih dalam perjalanan pulang, terlihat dari kejauhan langkah-langkahnya yang ceria langsung menyalami dan memeluk kami.Â
Kemudian kami masuk ke WG Michael, wow bersih dan rapi. Aku tidak menyangka anakku toh bisa merapikan tempat tinggalnya. Aku pikir pasti karena kami mau datang. Di dapur terpampang jadwal piket kerja tiga orang muda penghuni WG ini. Hari ini Yonas piket membersihkan kamar  mandi, Benne tugas dapur dan Michael tugas kamar tamu dan membuang sampah. Berpisah dengan orang tua benar-benar membuat anakku mandiri.  Saat ini Benne sedang di Mnchen karena mendapat tempat praktikum disana, jadi di WG ini tinggal berdua, Michael dan Jonas.
Kami saling bercerita dan melepas rindu dengan menikmati secangkir teh hangat, tetapi kami bicara dan tertawa lirih-lirih karena Jonas masih belajar.
Malam ini aku dan sahabatku tidur di kamar Michael dan Michael di sofabett di ruang tamu. Michael masih sempat mengganti sprei baru yang wangi sabun cuci. Sambil memejamkan mata mau tidur aku bisikkan doa syukur atas anugerah dan kebaikanNya.
Pagi-pagi sebelum anak-anak bangun aku dan sahabatku telah menyiapkan sarapan dan makan siang, supaya nanti anak-anak tidak perlu masak lagi.
Setelah kami sarapan, kami meneruskan perjalanan kami ke Interlaken, kota indah menawan di pegunungan Alpen.Â
KustradiyantoÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H