Mohon tunggu...
Theresia Dwi Handayani
Theresia Dwi Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UAJY

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Kehadiran Konten Kreator dalam Jurnalisme Digital

19 Desember 2023   04:25 Diperbarui: 19 Desember 2023   05:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Saat ini kita hidup di era digital yang telah membawa perubahan besar pada media. Berita dan informasi tidak lagi hanya tersedia melalui media tradisional seperti surat kabar, radio, atau televisi. Kemajuan teknologi  memungkinkan untuk mengemas dan menyajikan konten multimedia dalam berbagai format  interaktif. Berita tidak lagi hanya berupa teks saja, namun bisa juga  berupa gambar, video, dan suara. Selain  media online, media sosial juga berperan penting dalam menyebarkan informasi. Banyak orang suka mendapatkan berita dari media sosial seperti Instagram dan TikTok. 

Media sosial telah mengubah cara kita mengonsumsi berita dan informasi dengan menyajikan konten dalam format yang lebih menarik dan mudah digunakan. Dengan  kemajuan teknologi dan  media sosial, siapa pun bisa menjadi pembuat konten. Content Creator mempunyai kekuatan yang sangat besar dalam dunia media sosial. Mereka dapat membuat konten yang menghibur dan informatif. Kemunculan para pembuat konten  sebenarnya menjadi sentuhan segar dalam dunia informasi. Namun hal ini juga membawa  tantangan bagi  jurnalis yang sudah lama berkecimpung di dunia informasi. 

Meningkatnya jumlah konten yang diproduksi oleh individu menciptakan persaingan yang ketat dengan media tradisional. Meskipun hal ini mendorong inovasi, hal ini juga dapat mengancam pekerjaan pemasok. Meningkatnya jumlah pembuat konten di media sosial berarti masyarakat mendapatkan berita dalam format yang lebih ringan. Hal ini menjadi  tantangan bagi jurnalis yang seringkali harus menyajikan berita secara mendalam dan komprehensif.  Dalam perkembangannya, definisi produser konten semakin meluas. 

Siapa pun yang bisa menghasilkan konten, baik  berupa vlog, podcast, artikel, atau video di media sosial, bisa disebut sebagai pembuat konten. Namun, ada perbedaan penting antara produser konten dan editor. Kedua profesi ini memiliki tujuan dan tanggung jawab yang berbeda. Produser konten lebih fokus pada pembuatan konten yang menarik dan menghibur, sedangkan jurnalis bertanggung jawab menyampaikan berita yang berimbang, akurat, dan komprehensif. Namun harus diakui bahwa produser konten  juga mempunyai pengaruh positif terhadap dunia jurnalistik. 

Kehadiran para pembuat konten  dapat mempercepat penyebaran informasi, terutama berita-berita terkini. Mereka juga dapat menyoroti isu-isu yang mungkin diabaikan oleh media tradisional. Dalam konteks tertentu, pembuat konten  dapat menjadi saluran alternatif penyampaian pendapat dan sudut pandang yang berbeda.  Salah satu tantangan yang dihadapi pembuat konten  adalah keterbatasan sumber daya. Mereka seringkali bekerja secara mandiri atau dalam kelompok kecil, sehingga  mereka cenderung menggunakan sumber yang kurang efisien atau kurang dapat diandalkan ketika mencari informasi. Hal ini menyebabkan penyebaran informasi yang tidak akurat dan kurang dapat diandalkan, sehingga dapat melemahkan integritas jurnalis. 

Pembuat konten seringkali mengaburkan batasan antara berita atau informasi dan opini pribadinya. Produser konten seringkali tidak mengikuti aturan etika jurnalistik media. Hal ini mengakibatkan hilangnya integritas transmisi data. Seringkali pemirsa atau pengguna media sosial  sulit membedakan  konten yang bersifat faktual atau lebih bersifat pribadi. Produsen konten yang terdesak waktu sering kali menyampaikan informasi berdasarkan kualitas, bukan kecepatan. Kecepatan sangat penting ketika Anda menghasilkan berita atau konten yang menyebar secara instan dan memanfaatkan tren terkini. 

Hal ini menjadi tantangan ketika kecepatan melebihi kebutuhan dan bertentangan dengan prinsip jurnalistik yang menekankan pentingnya verifikasi dan pemberitaan menyeluruh. Akibatnya, menyebarkan informasi yang tidak akurat dan tidak dapat diandalkan dapat merugikan orang-orang yang mempercayai berita tersebut. Produsen konten dapat meningkatkan kualitas jurnalisme digital dengan menyediakan konten yang berkualitas dan akurat. 

Mereka dapat menggunakan sumber daya yang tersedia untuk melakukan penelitian mendalam dan memverifikasi informasi yang dikomunikasikan. Produser konten juga dapat terlibat dalam memperluas liputan berita dengan menyoroti isu-isu yang jarang diliput oleh media tradisional. Dengan cara ini, produsen konten  dapat membantu memperkaya dan melestarikan keberagaman informasi dalam dunia jurnalisme digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun