Mohon tunggu...
Theresia Gultom NIM 121202064
Theresia Gultom NIM 121202064 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Theresia Gultom 121202064 Mahasiswa Universitas Dian Nusantara Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memory - Enchancing Techniques for Investigative Interviewing: The Cognitive Interview Fishe, Geiselman 1992

2 Juli 2024   16:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengambil Perspektif Berbeda:

  • Narasumber diminta untuk mengingat kembali peristiwa dari berbagai perspektif, seperti membayangkan apa yang mungkin dilihat atau dialami orang lain yang hadir di tempat kejadian. Teknik ini dapat membantu mengungkapkan detail tambahan yang mungkin tidak diingat dari sudut pandang asli narasumber.
  • Urutan Terbalik:

    • Narasumber diminta untuk mengingat kembali peristiwa dalam urutan kronologis terbalik. Strategi ini dapat mengganggu struktur naratif yang mungkin menyebabkan penghilangan detail dan dapat memicu pengingatan informasi yang awalnya terlewatkan.
  • Pengambilan Fokus:

    • Pewawancara membimbing narasumber untuk fokus pada aspek-aspek tertentu dari peristiwa, seperti detail khusus, urutan tindakan, atau objek tertentu. Perhatian yang terfokus ini dapat membantu meningkatkan pengingatan informasi yang relevan.
  • Pengingatan Bebas:

    • Narasumber pada awalnya didorong untuk memberikan laporan naratif bebas tentang peristiwa tanpa gangguan. Hal ini memungkinkan aliran alami pengambilan memori dan meminimalkan risiko pengaruh pewawancara.
  • Pelaksanaan dan Pelatihan

    Melaksanakan Wawancara Kognitif memerlukan pelatihan khusus bagi pewawancara untuk memastikan mereka mahir dalam prinsip-prinsip dan langkah-langkah teknik ini. Pelatihan biasanya melibatkan pemahaman tentang dasar teori CI, praktik berbagai komponen, dan menerima umpan balik tentang kinerja. Lembaga penegak hukum dan organisasi lain yang menggunakan Wawancara Kognitif menginvestasikan program pelatihan untuk membekali personel mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan wawancara yang efektif.

    Manfaat Wawancara Kognitif

    Akurasi dan Kelengkapan yang Ditingkatkan

    Penelitian telah menunjukkan bahwa Wawancara Kognitif secara signifikan meningkatkan akurasi dan kelengkapan informasi yang diperoleh dari saksi dan korban. Studi menunjukkan bahwa CI dapat menghasilkan peningkatan 30-50% dalam jumlah informasi yang benar diingat dibandingkan dengan metode wawancara tradisional. Teknik yang digunakan dalam CI membantu narasumber mengakses memori yang lebih rinci dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan penghilangan.

    Mengurangi Risiko Kontaminasi

    Salah satu keuntungan penting dari Wawancara Kognitif adalah kemampuannya untuk meminimalkan risiko kontaminasi memori dan sugestibilitas. Dengan menghindari pertanyaan yang memimpin dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pengingatan, CI mengurangi kemungkinan pewawancara secara tidak sengaja mempengaruhi respons narasumber. Hal ini sangat penting dalam konteks hukum, di mana integritas kesaksian saksi dapat sangat mempengaruhi hasil kasus.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun